Jatim Sabet Juara 1 dan 2 Ajang The 9th Astra Honda Skill Contest (AHSC) for Vocational School 2018
Tak hanya itu, atas raihan prestasinya ini Roni juga mengantongi uang tunai senilai Rp 8 juta rupiah bersama 1 unit sepeda motor Honda PCX.
Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Ayu Mufihdah KS
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Siswa dari SMK Negeri 1 Bendo Magetan, Syahroni, menyabet Juara I dalam ajang The 9th Astra Honda Skill Contest (AHSC) for Vocational School 2018 yang berlangsung 16-17 Oktober di SMK Mitra Industri MM2100 Cikarang, Rabu (17/10/2018).
Disusul Mochamad Hadi Fahmi, siswa dari SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi, menduduki posisi Juara II dalam ajang tersebut.
Keduanya merupakan perwakilan peserta Jawa Timur dari main dealer sepeda motor Honda wilayah Jatim dan NTT, PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM).
Atas capaian prestasi ini, Roni,nama akrab sapaannya, mendapatkan beasiswa di Politeknik Manufaktur Astra dan biaya hidup selama tiga tahun penuh.
• Mengaku Tak Tahu Soal Pokir dan THR, Sutiaji Diserang Terdakwa Mantan Anggota DPRD Kota Malang
Tak hanya itu, atas raihan prestasinya ini Roni juga mengantongi uang tunai senilai Rp 8 juta rupiah bersama 1 unit sepeda motor Honda PCX.
Sementara, Fahmi mendapatkan uang tunai senilai Rp 5 juta rupiah dan 1 unit sepeda motor Honda CB150.
Dalam ajang itu, Roni menduduki peringkat pertama dengan perolehan nilai sebesar 348,8. Sedangkan Fahmi memperoleh nilai sebesar 324,4.
Selama AHSC berlangsung, Roni mengakui bahwa kondisi psikologis perlu dijaga. Tak lupa pula, menerapkan teori dan praktek yang selama satu bulan penuh ia pelajari semasa pembekalan.
• Kapolda Jatim Letakan Batu Pertama Pembangunan Rumah Bersubsidi di Gresik untuk Polri dan ASN
"Rencananya, setelah ajang ini saya akan melanjutkan kuliah dari beasiswa itu. Selain itu, saya juga mau mencari pengalaman dulu. Nantinya, hadiah ini bakal saya berikan ke orang tua saya untuk modal usaha," ungkapnya usai Awarding Ceremony di Ballroom Hotel Santika Kelapa Gading, Rabu (17/10/2018).
Begitu pula dengan Fahmi yang akan menggunakan motor hadiah tersebut untuk digunakan ke sekolahnya.
Ia juga bertekad untuk mengajarkan pengetahuan dan wawasan selama mengikuti ajang ini kepada adik-adik kelasnya.
"Ke depannya saya juga ingin melanjutkan pendidikan lebih tinggi lagi dan membagi pengalaman saya ke adik kelas saya nantinya," ungkapnya.
• Ini Asal Muasal Penggunaan Istilah THR oleh Mantan Anggota DPRD Kota Malang Terkait Suap APBD 2015
Baik Roni dan Fahmi sepakat, selama proses kontes tersebut praktek meja memiliki tantangan tersendiri.
Adapun praktek meja ini meliputi merakit sistem alarm sepeda motor, pasangan skok, hingga merakit rangka mesin.
"Di praktek meja ini bisa dibilang cukup sulit. Karena di situ menggunakan kunci T, sementara waktu pelatihan dan pembekalan pakai obeng plus besar. Nah ini jadinya kami adaptasi," ungkap Fahmi.
• Polisi Bongkar Tempat Hiburan Malam yang Diduga Dipakai untuk Judi Skala Besar di Surabaya
Fahmi menambahkan ada pula alat penjepit (ragun) yang ukurannya kecil dan pendek. Sementara waktu pelatihan menggunakan ukuran besar dengan posisi yang tinggi.
"Nah ini akhirnya juga harus menyesuaikan dan beradaptasi. Tapi, akhirnya bisa teratasi. Saya waktu praktek meja kurang dari 30 detik sudah selesai," ujarnya.
Adapun kedua pemenang ini sebelum menjadi pemenang harus melewati serangkaian tes. Mulai dari teori selama 50 menit, praktek unit dua kali di mana tiap unit memakan waktu 30 menit, dan praktek meja lima kali dengan durasi tiap unit 10 menit.
• Dandim 0833 Ajak Masyarakat Kota Malang Dukung Mahasiswa UB yang Ikut Kompetisi Kelas Dunia