Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berkat Alat Deteksi Tornado, Putra Tukang Becak Ini Juarai Expo Science Asia 2018 di Korea Selatan

Dengan segala keterbatasan dan dukungan penuh orang tua, Anton merancang alat pendeteksi tornado dan menjadi juara Expo Science Asia 2018 di Korsel.

Penulis: Benni Indo | Editor: Adi Sasono
ISTIMEWA
Anton saat mengenakan medali emas sembari membentangkan Bendera Merah Putih di Korea Selatan. 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Tak kepalang rasa bahagia Asenan ketika mengantarkan anaknya Anton Hendra Kusuma (18) berangkat ke Korea Selatan pada 17 Oktober 2018.

Kebahagiaan tukang becak asal Desa Kromengan, Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang itu bertambah ketika sepekan kemudian sang anak pulang membawa sertifikat dan medali emas tanda kemenangan.

Putra pertama Asenan itu berhasil merebut medali emas dalam kejuaraan Expo Science Asia 2018 di Korea Selatan. Kejuaran itu diselenggarakan oleh Inha Hwang (Universitas Hwang).

Chat Terakhir Mery Yulyanda Pramugari Lion Air JT 610 dengan Kekasih, Aku Yakin Kamu Pasti Kembali

Melalui sambungan telefon, Asenan mengaku bangga melihat pencapaian anaknya hingga mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Tidak sedikitpun pernah tebersit di benak Asenan kalau anakanya bisa sejauh ini prestasinya.

“Anaknya itu pendiam, tapi suka belajar. Bahkan pulangnya sering tengah malam karena belajar. Banggalah saya, namanya juga ayah yang memiliki anak,” katanya.

Perjuangan Asenan mengantarkan Anton menjadi siswa yang berhasil tidaklah mudah.

Viral Foto Keluarga Muda Penumpang Lion Air JT 610 dengan Anaknya yang Masih Bayi, Ramai Kiriman Doa

Namun semua itu bisa dilakukan dengan perjuangannya yang keras.

Asenan mengaku, selain menjadi tukang becak, ia juga kerja serabutan.

“Sehari ya kira-kira antara Rp 30 ribu, pernah juga Rp 200 ribu kalau ramai. Naik turunlah. Ibunya juga di rumah sebagai ibu rumah tangga,” paparnya.

Zaskia Gotik Ungkap Fakta Film Perdananya Sepi Penonton: Peran Julia Perez hingga Pesan Raffi Ahmad

Bahkan dengan penghasilan seperti itu, Asenan berani mengkredit sepeda motor agar digunakan oleh Anton ke sekolah.

Minta Kuliah di Luar Negeri

Bagi Asenan, pendidikan Anton adalah yang utama. Sekalipun penghasilannya jauh dari kata cukup.

“Habis ini juga mau kuliah. Anton mintanya kuliahnya di luar negeri. Nah itu, biaya dari mana?” kata Asenan.

Dihubungi terpisah, Anton menceritakan, ia membuat alat yang terinspirasi dari tumbuhan putri malu.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved