Kampus di Surabaya
15 Kandidat Bakal Calon Rektor ITS Dikumpulkan, Ini 4 Pesan dari Joni Hermana
15 pendaftar Bakal Calon Rektor (Bacarek) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, mengikuti kegiatan bertema ‘Sharing Experience’.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - 15 pendaftar Bakal Calon Rektor (Bacarek) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, mengikuti kegiatan bertema ‘Sharing Experience’.
Acara tersebut digelar oleh Majelis Wali Amanat (MWA) pada pemilihan Rektor ITS periode 2019-2024 di Ruang Sidang Rektorat, Jumat, (2/11/2018).
Lima mantan Rektor ITS turut dihadirkan dalam acara ini.
Ketua MWA ITS, Mohammad Nuh DEA mengatakan acara ini sengaja diadakan untuk menyambung silaturahim antara yang pernah membesarkan ITS dengan para pendaftar bacarek.
(Hayono Isman Soal Tol Suramadu Gratis: Bukan Politis tapi Demi Kepentingan Populis)
(Cuaca Buruk, Acara Pembacaan Sholawat di Tengah Laut Warga Bulak Cumpat Ditunda)
Para mantan rektor maupun rektor yang masih menjabat saat ini diharap bisa memberikan pengalamannya untuk bekal para pendaftar Bacarek ketika terpilih nanti.
“Diharapkan, Bacarek sebagai calon yang akan memimpin ITS nantinya dapat mendapatkan pengalaman dari rektor-rektor terdahulu dan mengetahui situasi yang akan mereka hadapi,” ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini.
Sebagai rektor yang masih menjabat saat ini, Joni Hermana menyampaikan pesannya kepada para pendaftar Bacarek ITS.
Menurutnya, ada empat poin berdasarkan pengalamannya yang bisa dibagikan kepada para calon rektor ITS periode ke depan.
“Niat saya saat itu hanya satu, ingin membawa ITS lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya dan untuk melakukan itu ada empat langkah yang saya lakukan,” tutur pria yang juga mantan Rektor ITS ini.
Pertama, membuat satu kesepakatan tujuan, artinya dia dan seluruh jajaran yang ada di ITS harus menyamakan persepsi terlebih dahulu.
“Saat itu yang ingin saya bangun adalah trust atau kepercayaan terhadap seluruh sivitas akademika di ITS, karena kepercayaan merupakan poin penting untuk dapat beriringan membangun institusi ini,” tandasnya.
(Dukung Spin Off Bank Umum Syariah, DPRD Jatim Setuju Pemprov Gelontor Rp 200 Miliar dari APBD)
Langkah kedua yang disiapkan saat terpilih menjadi rektor adalah reformasi terhadap struktur yang dibutuhkan.
Joni bercerita, dirinya menjabat sebagai rektor saat ITS sedang memasuki masa transisi dari Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU) menjadi PTN Berbadan Hukum (PTN-BH).
Tidak hanya struktur, attitude dan budaya kerja di ITS juga harus diubah ketika statusnya menjadi PTN-BH.
Menurutnya, pendekatan yang dilakukannya harus merangkul ke atas dan ke bawah.
“Rasa kebersamaan dan rasa memiliki dari seluruh sivitas akademika perlu dibangun, bahwa ITS harus dibesarkan secara bersama,” terangnya.
Poin ketiga, menurut Joni, merupakan salah satu poin yang ia anggap penting.
Ia menjelaskan, efektuasi implementasi dari apa yang sudah dirancang dalam program kerja harus lebih efektif.
Di awal kepemimpinannya, Joni disibukkan dalam menangani kebijakan manajamen yang cukup panjang, karena harus melewati persetujuan dari Senat Akademik (SA) dan MWA.
“Akibatnya, ITS saat itu mengalami perlambatan dalam proses transformasi manajemennya di antara PTN-BH lain, namun saat ini proses tersebut sudah bisa lebih efektif lagi,” ungkapnya.
(Dukung Spin Off Bank Umum Syariah, DPRD Jatim Setuju Pemprov Gelontor Rp 200 Miliar dari APBD)
(Kereta Maharani Tabrak MPU di Bojonegoro, PT KAI Langsung Bongkar dan Tutup Perlintasan Liar)
Ia berpesan kepada para pendaftar Bacarek, agar tidak terlalu sibuk mengutak-atik masalah struktur organisasi.
Menurutnya, mengubah struktur organisasi dan kebijakannya, sama saja dengan memulainya dari awal kembali.
Menurutnya, bila menyangkut dengan sumber daya manusia (SDM) maka yang diubah tidak hanya struktur, melainkan juga attitude dan kultur kerja di struktur yang baru.
Hal itu akan memperlambat kemajuan institusi dalam perkembangannya.
“Maju saja terus ke depan, jika dirasa ada yang kurang, maka bisa diperbaiki sembari berjalan. Kalau kita (ITS, red) di awal disibukkan untuk permasalahan organisasi, maka kita akan tertinggal,” tegas Guru Besar Teknik Lingkungan ITS tersebut.
Terakhir, poin atau langkah yang perlu diambil oleh para pendaftar Bacarek nantinya adalah membangun jejaring.
Menurut Joni, dalam menghadapi era industri 4.0 ada dua kata kunci yang harus dipegang dalam menjalankan institusi, yaitu kreativitas dan inovasi serta jejaring untuk berkolaborasi.
Dalam membangun jejaring, idealnya ada kru yang kuat untuk merealisasikan apa yang dirintis tersebut. “Kalau untuk sekarang ada pada bidang Wakil Rektor 4 bidang kerja sama,” ujarnya.
(Kereta Maharani Tabrak MPU di Bojonegoro, PT KAI Langsung Bongkar dan Tutup Perlintasan Liar)
(Cuaca Buruk, Acara Pembacaan Sholawat di Tengah Laut Warga Bulak Cumpat Ditunda)