Bos Toko Sembako di Malang Dibunuh Seusai Dirampok, Semasa Hidup Sering Abaikan Peringatan Warga
Dalam pembunuhan itu, polisi tak temukan sidik jari pelaku sama sekali. Apa yang sebenarnya terjadi?
Penulis: Januar AS | Editor: Adi Sasono
Dengan kondisi ini semakin membuat polisi harus ekstra kerja keras untuk mengungkap kasus itu.
Ujung menjelaskan, di sekitar lokasi kejadian tidak ditemukan adanya sidik jari pelaku.
Kondisi ini semakin membuat polisi harus ekstra kerja keras untuk mengungkapkan kasus.
"Kemungkinan pelaku menggunakan sarung tangan. Karena kami tidak menemukan sidik jari," tutup Ujung.
Dikenal tertutup dan sering abaikan peringatan warga
Karim Mullah alias Dullah, ditemukan tewas dalam kondisi tak lazim.
Nyawa pria 58 tahum diduga direngut secara kejam oleh perampok beringas yang juga menggasak sepeda motor honda vario nopol N-5215-AA milik korban.
Temuan kondisi luka parah dibagian kepala dan leher korban, menjadi bukti keganasan penjahat kala itu.
Alhasil, korban ditemukan bersimbah darah di tokonya.
Sebagai salah tetangga korban, yang merupakan ketua RT 8 RW 9 lingkungan setempat, Totok Narianto menceritakan kebiasaan korban semasa hidup.
Totok menuturkan, selama berjualan Dullah kerap teledor uang hasil penjualan, biasanya hanya ditaruh diatas etalase.
Pembeli di toko Dullah pun bisa dengan sangat bebas melihat uang pemilik toko yang berlokasi di area ramai pengguna jalan itu.
"Warga sering mengingatkan untuk lebih berhati-hati, namun korban sering mengabaikan. Dia (korban) justru membantah katanya, tak perlu khawatir,” tutur Totok Narianto ketua RT setempat, ketika dikonfirmasi Minggu, (4/10/2018).
Seringkali ketika masih ada, sepeda motor milik Dullah yang diketahui hilang itu sering terkihat diparkir di teras depan.
Alasannya untuk berjaga-jaga jika ada pembeli yang minta diantarkan gas LPG.