Waktu Mepet, Sejumlah Proyek Fisik di Kota Blitar Batal Dikerjakan, Fiber Optik sampai Jembatan Kaca
Banyak proyek fisik di Kota Blitar yang gagal dikerjakan tahun ini karena OPD di Pemkot Blitar terlambat melelang pekerjaan proyek.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Banyak proyek fisik di Kota Blitar yang gagal dikerjakan tahun ini.
Persoalannya, sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkot Blitar terlambat melelang pekerjaan proyek karena harus melengkapi beberapa persyaratan.
Wakil Wali Kota Blitar, Santoso mengatakan, batalnya pekerjaan sejumlah proyek fisik itu menyebabkan penyerapan anggaran di Kota Blitar belum bisa maksimal hingga triwulan ketiga ini.
Sejumlah OPD tidak jadi melelang beberapa proyek fisik karena waktunya sudah mepet.
• Gathering Komunitas Hotphy Jatim Gelar Pameran sampai Kontes Foto Hotwheel Berlatar Ikon Kota Blitar
Terlambatnya proses lelang itu karena beberapa OPD harus menyiapkan perencanaan dan persyaratan proyek.
"Karena waktunya sudah mepet, akhirnya proses lelang tidak dilaksanakan. Khawatirnya kalau dilelang sekarang waktu pekerjaannya tidak selesai hingga akhir tahun," kata Santoso, Minggu (4/11/2018).
Sejumlah proyek fisik yang gagal dikerjakan tahun ini, yaitu pembangunan jaringan fiber optik dengan anggaran Rp 10 miliar.
• 23 Difabel di Kabupaten Blitar Ditampung di Kampung Peduli, Mereka mahir Membatik
Pembangunan fiber optik batal dilaksanakan tahun ini karena persyaratan proyeknya belum lengkap.
Pemkot Blitar tidak jadi melelang pekerjaan proyek itu tahun ini.
Rencana pembangunan tiga taman di Kota Blitar juga gagal dikerjakan tahun ini.
Proses lelang pekerjaan tiga taman gagal karena tidak ada penawarnya.
Alasannya, karena waktu pekerjaan sudah mepet.
• Berangkat ke Sekolah, Puluhan Pelajar di Kota Blitar Terjaring Razia Satlantas Polres Blitar Kota
Ketiga taman itu rencananya dibangun di lahan bekas Kelurahan Bendo, lahan bekas Kelurahan Rembang, dan lahan bekas Pasar Pahing.
Total anggaran untuk pembangunan tiga taman itu sekitar Rp 1,5 miliar.
Selain itu, rencana Pemkot Blitar membangun jembatan kaca yang menghubungkan Alun-alun dengan Taman Pecut juga batal dikerjakan tahun ini.
Padahal, Pemkot Blitar sudah mengalokasikan anggaran Rp 500 juta untuk pembangunan pondasi jembatan kaca.
• Tak Temukan Sidik Jari di TKP, Polisi Kumpulkan Fakta Tewasnya Bos Toko Sembako di Pakisaji Malang
• Singgung Tampang Boyolali dalam Pidatonya, Prabowo Subianto Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
"Kami memang mewanti-wanti OPD agar hati-hati dalam melaksanakan proyek. Kalau persyaratannya belum lengkap jangan dilelang dulu agar tidak muncul masalah di belakang hari," katanya.
Menanggapi banyaknya proyek fisik yang gagal dikerjakan tahun ini, Ketua Komisi III DPRD Kota Blitar, Agus Zunaedi mengatakan, OPD harus lebih cepat melakukan proses lelang.
Proses lelang pekerjaan proyek bisa dilakukan di akhir tahun atau awal tahun.
Terpenting, anggaran proyek sudah disetujui dan persyaratannya sudah lengkap.
• Setelah Curi Kunci Toko dan Laci Meja, Pemuda di Blitar Gondol Uang Rp 20 Juta Milik Majikannya
"Sebenarnya lelang bisa dikerjakan di akhir tahun, asalkan anggaran sudah disetujui dan persyaratannya sudah lengkap. Kalau tidak, Januari sudah bisa lelang, biar waktu pekerjaanya panjang," kata Agus.
Menurutnya, batalnya sejumlah proyek fisik itu rata-rata karena proses lelangnya terlambat.
Akibatnya, waktu pekerjaannya sudah mepet dan OPD tidak jadi melelang pekerjaan proyek.
"Kami sudah koordinasi dengan OPD agar mempercepat proses lelang kalau semua persyaratan sudah lengkap," ujarnya. (Samsul Hadi)