Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pegawai Pertamina Depo Madiun Ciptakan Alat Olahraga yang Bisa Hasilkan Energi Ramah Lingkungan

Selama ini, pegawai yang bekerja di dalam ruangan atau kantor kurang melakukan olah gerak.

Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Dwi Prastika
SURYA/RAHARDIAN BAGUS
Seorang pegawai Pertamina Depo Madiun mencoba WD Green Energy di dalam ruang kerja, Rabu (7/11/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Selama ini, pegawai yang bekerja di dalam ruangan atau kantor kurang melakukan olah gerak.

Mereka lebih banyak beraktivitas dengan duduk di ruang kerjanya, masing-masing dalam waktu yang lama setiap harinya.

Tubuh yang kurang gerak akan membuat aliran darah di dalam tubuh tidak lancar, bahkan mungkin dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

Padahal, normalnya, pekerja beraktivitas di ruangan selama kurang lebih sekitar delapan jam.

Ketua DPD Nasdem Madiun Raya Kompak Pasang Target Maksimal di Pileg 2019

Berawal dari masalah tersebut, Supervisor Reciving Storage And Distribution PT Pertamina (Persero) Depo Madiun, Wahyu Nugroho bersama timnya membuat sebuah penelitian.

Ia membuat alat olahraga penghasil energi listrik yang dapat digunakan untuk mengisi daya laptop, ponsel, serta gadget lainnya.

Wahyu mengatakan, selama ini masih ada pekerja yang kurang peduli terhadap kesehatan.

Mereka memiliki aktivitas bekerja dalam waktu yang lama serta tidak memiliki cukup waktu untuk berolaharaga.

Belasan Peserta Tes CPNS di Kabupaten Madiun Kedapatan Bawa Jimat untuk Mudahkan Tes

Polisi Datangkan Psikolog Polda Jatim untuk Periksa Kondisi Anak yang Mengaku Diculik di Mojokerto

"Selama ini belum adanya metode alat yang menggabungkan antara aktivitas bekerja, olahraga, dan energi ramah lingkungan secara portable. Makanya kami coba membuat alat ini," kata Wahyu saat ditemui, di kantornya Jalan Yos Sudarso no 63, Madiun Lor, Manguharjo, Kota Madiun, Rabu (7/11/2018) siang.

Bersama dua orang rekannya, Danafia Permana dan Adriansyah, Wahyu mencoba membuat alat yang dapat digunakan berolahraga saat jam kerja, dan mampu menghasilkan energi ramah lingkungan.

Ia memberi nama alat ini WD (Wahyu Danafia) Green Energy.

Selain faktor kurangnya kesadaran pekerja akan kesehatan, kata Wahyu, ide membuat WD Green Energy ini juga untuk mengatasi kebutuhan energi dan ketergantungan pekerja akan perangkat lunak.

Pakde dan Bude Karwo Hadir di Pemeriksaan dan Pengobatan Gratis di Desa Palur Madiun

9 Fakta Insiden Lee Jong Suk Dideportasi dari Indonesia, Tertahan di Bandara sampai Jadwal Terganggu

Hal ini, sesuai dengan program kebijakan Operation Head TBBM Madiun 3R, Reuse, Recycle, Reduce.

"Alat ini dapat digunakan sebagai alat olahraga yang dilengkapi dengan alat pembaca konversi kalori yang sudah dibakar, sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengisi daya skala kecil yang ramah lingkungan. Misalnya ponsel atau laptop," jelasnya.

WD Green Energy terdiri dari pedal, rantai, gear, alternator, inverter, bearing, tuas bergigi dan flywheel, yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik yang ramah lingkungan.

Untuk membuatnya, Wahyu dan timnya hanya membutuhkan waktu sekitar satu bulan dan menghabiskan dana sekitar Rp 10 juta.

Cara Unik Bupati Madiun Kaji Mbing agar Kepala Dinas serta Camat Kompak dan Disiplin

Wahyu mengatakan, untuk mengoperasikan WD Green Energy sangatlah mudah, bahkan dapat dilakukan sambil duduk di kursi dan mengerjakan pekerjaan di ruang kerja.

"Pengoperasian alat olahraga pembangkit listrik mini ramah lingkungan ini cukup mudah dan sederhana. Caranya dengan cara menekan pedal kaki yang akan yang terhubung dengan system mechanical maupun electrical yang dapat menghasilkan listrik ramah lingkungan sehingga dapat digunakan untuk mengisi baterai ponsel dan laptop," katanya.

Seperti fungsinya, sebagai alat olahraga ringan, alat ini juga dilengkapi dengan sensor kalori, sehingga pekerja dapat mengetahui berapa kalori yang dibakar setelah menggunakan alat ini.

Pernah Kalahkan Perseru Serui 4-0 Jadi Modal Berharga Arema FC Menjamu Cenderawasih Jingga

Saddil Ramdani Umumkan Langkah Damai dengan Keluarga Korban Penganiayaan di Kafe di Lamongan  

Dengan demikian, ada dua manfaat yang bisa didapat, yaitu kesehatan dan juga energi atau listrik berdaya 12 volt yang dikonversi menjadi 220V.

"Setelah mendapatkan referensi yang cukup untuk pembuatan alat maka kami melakukan analisa kelistrikan. Dari alternator tersebut menghasilkan listrik searah (DC) untuk kemudian disimpan ke Accumulator (baterai). Setelah tersimpan maka energi harus dirubah menjadi arus bolak balik (AC) dengan menggunakan inverter agar dapat digunakan untuk pengisian ponsel dan laptop," ujarnya.

Wahyu menambahkan, untuk saat ini baru terdapat satu alat saja dan belum dibuat secara massal.

Rencananya, apabila disetujui oleh Pertamina pusat akan dilakukan replikasi ke lokasi pertamina yang lain. (Rahardian Bagus)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved