Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Insiden Surabaya Membara

Update Insiden Kereta Api Viaduk 'Surabaya Membara', Cerita Korban hingga Komentar Tri Rismaharini

Perayaan Hari Pahlawan 10 November 2018 diwarnai tragedi berdarah di pagelaran drama kolosial 'Surabaya Membara'. Berikut informasi update-nya:

Penulis: Ignatia | Editor: Dwi Prastika
kolase TribunJatim.com
TribunJatim.com 

"Lah tiba-tiba datang, dan intinya ada seorang ibu-ibu ndusel (berdesak)," katanya.

Semula posisi orang-orang yang berhimpitan begitu rapat, kedatangan ibu itu sontak membuyarkan formasi.

Belasan orang, diketahui Aziz tertabrak body kereta api, dan ada yang terseret dan bahkan terlindas.

"Ada 12 orang yang jatuh ke bawah jalan. Ada yang nyantol dan ada yang keplindes," pungkasnya.

VIDEO: Detik-detik Insiden Viaduk yang Tewaskan Penonton Surabaya Membara di Jalan Pahlawan

3. Tiga Korban Telah Teridentifikasi

Polisi telah mengindentifikasi tiga jenazah korban tewas saat menonton drama kolosal "Surabaya Membara" di Viaduk Jalan Pahlawan Surabaya, Jumat (9/11/2018) malam.

Tiga korban meninggal tersebut adalah:

1). Erikawati (9) warga Jalan Kalimas Surabaya, dan dibawa ke kamar mayat RSUD dr Soetomo Surabaya.

Korban akan dimakamkan di Bangkalan Madura.

Tanggapan Panitia Komunitas Surabaya Membara Soal Insiden Viaduk: Itu di Luar Pengawasan Kita

2). Helmi Suryawijaya (13) warga Karang Tembok Gang 5, Surabaya, korban terlindas kereta api, dan dibawa ke Kamar Mayat RSUD dr Soetomo Surabaya.

Korban akan dimakamkan di pemakaman umum sekitar rumah duka di Jalan Pegirian Surabaya.

3). Bagus Ananda (17) warga Jalan Ikan Gurami 6/27, Surabaya, korban jatuh dari viaduk dan dibawa ke Kamar Mayat RSUD dr Soewandhie Surabaya.

UPDATE Insiden Jatuhnya Warga dari Viaduk Saat Nonton Surabaya Membara, 4 Orang Alami Patah Tulang

Sementara data dari kepolisian menyebutkan, beberapa orang lainnya mengalami luka saat terjatuh ke bawah viaduk.

Mereka mengalami patah tulang dan robek tersenggol bodi kereta.

Sahluki, ayah korban Erikawati yang meninggal dalam insiden viaduk Jalan Pahlawan Surabaya saat berada di ruangan kamar jenazah RSUD dr Soetomo, Sabtu (10/11/2018).
Sahluki, ayah korban Erikawati yang meninggal dalam insiden viaduk Jalan Pahlawan Surabaya saat berada di ruangan kamar jenazah RSUD dr Soetomo, Sabtu (10/11/2018). (SURYA/MOHAMMAD ROMADONI)

4. Komentar Wali Kota Tri Rismaharini

Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya menanggapi tragedi kecelakaan penonton "Surabaya Membara."

Risma memberikan pernyataan tegas bahwa tidak ada koordinasi (pihak Pemkot Surabaya dengan panitia).

"Kami tidak ada koordinasi. Tahun ini yang jelas, saya tidak ngomong tahun kemarin, tapi tahun ini tidak ada," sergah Risma tegas usai memimpin upacara Hari Pahlawan di Halaman Taman Surya kepada TribunJatim.com, Sabtu (10/11/2018).

Yang ke dua, lanjut Risma, Pemerintah Kota Surabaya sudah memastikan korban sudah ditangani sebaik mungkin.

Tri Rismaharini Berharap Tak ada Demo Soal Bendera di Surabaya: Kita Jaga Keamanan dan Civitas Kota

"Jadi pertama kami tidak tahu saya cek mulai camat, semua asisten sekretaris daerah semalam tidak ada yang tahu. Saya pun nggak ngerti, saya tahu setelah ada kejadian, jadi tidak ada surat pemberitahuan dan izin sama sekali jadi saya jangan ditanya itu. Karena kita tidak tahu sama sekali jadi tolong tanya panitia," terang Risma.

"Semampu kita karena ada yang lukanya parah, ini juga masih ada yang kondisi kritis. Jadi sekali lagi semampu kami. Kemarin langsung Linmas bawa 10 ambulans disebar di beberapa rumah sakit, supaya mempercepat penanganannya. Yang kita bisa jelaskan korban sudah kita tangani dengan baik," terang Risma lagi.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, saat menjadi pemimpin upacara peringatan Hari Santri Nasional, di Museum Tugu Pahlawan, Senin (22/10/2018).
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, saat menjadi pemimpin upacara peringatan Hari Santri Nasional, di Museum Tugu Pahlawan, Senin (22/10/2018). (ISTIMEWA)

5. Santunan Bagi Para Korban

Pemkot Surabaya yang diwakili oleh Tri Rismaharini sendiri tak berbicara banyak soal kelanjutan santunan bagi para korban.

Saat ditanya soal kelanjutan penanganan korban kecelakaan di viaduk, Risma banyak mengatakan tidak tahu.

Ia menjelaskan ulang jika tidak hanya Pemerintah kota Surabaya yang memberikan izin pengadaan acara tersebut.

Tanggapan Panitia Komunitas Surabaya Membara Soal Insiden Viaduk: Itu di Luar Pengawasan Kita

Dia pun mengaku tidak bisa memberikan santunan kepada para korban, karena ketiadaan dana Pemerintah Kota Surabaya.

"Kita gak ada itu (santunan), gak bisa begitu karena kalau dikasih satu harus semua. Saya sudah sampaikan Pak Sekda, yang jelas sampai perawatan tuntas. Kita nggak bisa kasih santunan karena lihat uang kita gak ada cash, ini untuk santunan pahlawan kita urunan," ungkapnya tak bisa berikan santunan.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved