Rumah Politik Jatim
Rais Aam KH Ma'ruf Amin Nyawapres, Halaqah Ulama & Anak Cucu Pendiri NU Serukan Muktamar Luar Biasa
Rais Aam NU KH Ma'ruf Amin Jadi Cawapres, Halaqah Ulama dan Anak Cucu Pendiri NU Serukan Digelarnya Muktamar Luar Biasa.
Penulis: Sutono | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Sedikitnya 90 ulama dan dzuriyah (anak-cucu) pendiri Nahdlatul Ulama (NU) menggelar halaqah (pertemuan) kedua, di kediaman KH Hasib Wahab Chasbullah, Ponpes Chasbullah Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, Rabu (14/11/2018).
Dalam pertemuan tersebut, para ulama sepakat menjadikan Komite Khittah Nahdlatul Oelama (NO), sebagai wadah berkumpulnya para ulama dan keturunan pendiri NU.
Selain itu, para peserta juga sepakat menyerukan agar PBNU menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) NU.
• Halaqah Ulama & Anak Cucu Pendiri NU Serukan MLB Maruf Amin Nyawapres, Begini Tanggapan PWNU Jatim
• Timses Capres Lebih Mudah Terpancing Politik Sindiran, Pengamat: Miskin Adu Program dan Gagasan
Komite Khittah dipimpin Pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang KH Salahuddin Wahid (Gus Solah).
Adik kandung Gus Dur itu akan dibantu KH Hasib Wahab, Dr Nasikhin Hasan, Prof Ahmad Zahro, Gus Fahmi Hadzik, KH Hasyim Karim dan KH Agus Solahul Aam Wahib.
Pembentukan Komite Khittah NO ini, lanjut Cak Anam (panggilan akrab Choirul Anam, akan dimintakan restu dan doa ke para ulama sepuh NU.
Terutama ke KH Maimun Zubair Rembang Jawa Tengah, KH Thalhah Hasan dan KH Mustofa Bisri.
• Tambah Suara Parpol Pengusung Prabowo-Sandi, Partai Gerindra Wakafkan Sandiaga Uno
Komite ini, tegas Cak Anam, targetnya melaksanakan khittah NU. Karena selama ini, merasa tidak diberi contoh pelaksanaannya oleh para petinggi di Pengurus Besar (PB) NU.
"Contohnya dalam anggaran dasar NU, Rais Aam PBNU tidak boleh mencalonkan diri dan dicalonkan dalam jabatan politik apapun. Tapi ini tidak berlaku bagi Kiai Ma'ruf Amin," kata Cak Anam usai halaqah.
Dijelaskan, dalam anggaran dasar NU, jabatan Rais Aam PBNU hanya boleh digantikan oleh wakilnya jika berhalangan tetap.
Namun, aturan organisasi itu tak berlaku pada kasus KH Ma'ruf Amin yang maju sebagai cawapres pasangan Jokowi.
• Didemo Soal Langkahi Makam Kiai Bisri, BPP Prabowo: Ada yang ingin Benturkan Santri dengan Sandi
Menurut dia, mekanisme penggantian Ma'ruf oleh KH Miftkhul Akhyar sebagai Rais Aam menabrak anggaran dasar NU.
"Karena Ma'ruf Amin tidak berhalangan tetap, tetapi mencalonkan diri sebagai cawapres," imbuh Cak Anam.
Dia lantas mencontohkan, saat KH Mustofa Bisri menggantikan kedudukan KH Sahaf Mahfudz sebagai Rais Aam PBNU periode lalu.
"Saat itu Kiai Sahal wafat yang berarti berhalangan tetap, sehingga digantikan KH Mustofa Bisri," mantan Ketua PW GP Ansor Jawa Timur ini.
• Warga Jombang Desak Sandi Minta Maaf, Jubir Tim Prabowo-Sandi: Tak Ada Niat Melecehkan Kiai Bisri
Itu pula sebab, kata Anam, para ulama Nahdliyyin peserta halaqah akan mengimbau ke PBNU agar menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) NU. Muktamar tersebut untuk memilih Rais Aam yang baru.
"Kami mengimbau kepada PBNU untuk segera memanggil seluruh ulama dan pengasuh pesantren se Indonesia untuk mengangkat Rais Aam yang baru," tegasnya.
Tak hanya itu, tambah Cak Anam, pihaknya juga akan mempertanyakan langkah Jokowi yang memilih Ma'ruf Amin sebagai wakilnya di Pilpres 2019.
• Lihat Peti Jenazah Pramugari Lion Air Alfiani, Sukartini Sang Ibunda Terus Memeluknya Lalu Pingsan
"Jokowi dan sembilan partai pengusungnya, lebih-lebih PKB, mereka pasti paham kalau ada larangan Rais Aam dicalonkan maupun mencalonkan diri dalam jabatan politi. Ini mau kami tanyakan, apa sesungguhnya maunya Presiden, kok nyomot begitu saja," tandasnya.
Halaqah Ulama NU ke-2 ini merupakan kelanjutan dari halaqah sebelumnya di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang 24 Oktober lalu.
Dalam halaqah kedua ini, tampak hadir pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) serta KH Suyuti Toha dari Banyuwangi.
• Setelah Viral, Pemilik Batal Jual Rumah Bohemian Rapsody, Pilih Disulap Menjadi Kafe
Kemudian KH Nasihin Hasan dari Jakarta, KH Maimun dari Sumenep, Kiai Muzamil dari Yogyakarta, serta Tengku Bulkaini dari Aceh.
Berikutnya, ada Musthofa Abdullah dari Bogor, serta Endang Muttaqin dari Tangerang dan beberapa kiai lainnya dari sejumlah daerah di Indonesia.
Peserta pertemuan juga menyepakati untuk digelar pertemuan lanjutan di tempat lain, bulan depan. (sutono)
• Jadi Pria Terseksi Dunia 2018, Idris Elba Akui Sisi Nakal Dalam Dirinya