Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Cerita Peternak Ayam Hias di Kota Batu, Jadi Korban Pencurian hingga 30 Ayam Mati dalam Sepekan

Memulai bisnis menjadi peternak ayam di Kota Batu tidaklah mudah bagi Kholiq Susanto (33). Warga Desa Sumberejo Batu itu mulai jadi peternak tahun2008

Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Anugrah Fitra Nurani
SURYA/SANY EKA PUTRI
Kholiq Susanto (Johar) peternak ayam hias di Kota Batu 

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Memulai bisnis menjadi peternak ayam di Kota Batu tidaklah mudah bagi Kholiq Susanto (33).

Warga Desa Sumberejo Kecamatan Batu itu memulai menjadi peternak tahun 2008.

Yang ia ternak ialah ayam hias impor dari berbagai negara.

Ditemui di kediamannya sembari ditemani ayam koleksinya, ia bercerita tentang awal mula memulai ternak ayam hias.

(Angel Lelga Digerebek di Kamar Bareng Pria Lain, Sosok Si Pria Sudah Jadi Target Lama Vicky Prasetyo)

(Ada Hot Wheels Challenge Accepted di Tunjungan Plaza Surabaya, Bisa Jadi Referensi Liburan Anak-anak)

Kholiq yang beken disapa Johar itu, sudah suka koleksi burung khususnya burung impor sejak remaja, tepatnya tahun 2005.

Sayangnya hobinya itu tak berakhir bagus, banyak burung koleksinya yang dicuri orang tak bertanggung jawab.

Ia beralih jadi peternak ayam, sejak dapat saran ayah angkatnya yang juga peternak sukses di Australia, Hari Gegmuller.

Johar diberi telur ayam sebanyak 300 butir tahun 2008, yang ia rawat sampai menetas dan siap di ternak.

"Jenisnya Pekin, Belgian, dan Aseel. Tiga jenis itu pertama saya ternak," kata dia kepada suryamalang.com, Minggu (18/11).

Beternak ayam ternyata tidak semulus dugaannya, pada tiga tahun pertama ia ditipu oleh rekannya yang membantunya memasarkan.

Sejak saat itu ia mulai belajar tentang pemasaran ternak ayam hias.

Ia mulai berjualan sendiri, sampai pada akhirnya ia mendapatkan beberapa komplain pembeli yang merasa tidak sesuai dengan ayamnya.

(Anggotanya Berjumlah Ratusan, Para Veteran di Gresik Keluhkan Tak Punya Kantor)

(Ramai Vandalisme Alat Peraga Kampanye, Pakar Sosiologi Politik Unesa Sebutkan 3 Alasan)

"Pas saya mulai jalan sendiri itu, ternyata banyak yang membeli ayam hias saya itu komplain. Ada yang tidak sesuai usia ayamnya, dan harganya juga. Semisal seharusnya ayam yang dijual itu 2 bulan, tetapi masih satu bulan," ungkapnya.

Ia pun bertanggungjawab dan mengganti semua kerugian pembeli.

Perlahan-lahan ia mulai bisa menata bisnisnya yang ia jalani karena hobi itu.

Setidaknya saat ini ia memiliki sekitar 200 ekor lebih ayam hias impor.

Jenisnya seperti Pekin dari Australia yang ia jual sekitar Rp 4 juta, ada juga jenis Belgian dari Australia yang ia jual sekitar Rp 500 ribu.

Selanjutnya ada jenis Aseel dari Australia juga yang masih baru di Indonesia. Ayam jenis ini masih dinilai mahal satu ekor saja bisa mencapai Rp 35 juta.

Ada jenis Indian Game dari Australia, jenis Orpynton, Aseel Parrot dari India, jenis LHK dari Thailand, Merak.

"Kesulitannya itu cuaca. Kalau makanan tidak, sama seperti ayam pada umumnya, tetapi sedikit lebih berkelas. Misal beras merah, jagung super. Agar menghasilkan kualitas ayam yang bagus juga," ujar ayah satu orang anak ini.

(Anggotanya Berjumlah Ratusan, Para Veteran di Gresik Keluhkan Tak Punya Kantor)

(2 Bulan usai Penetapan DCT, Mayoritas Calon Pemilih Belum Tentukan Pilihan, Ini Kata Gerindra Jatim)

Johar pernah frustasi karena dalam satu minggu ayam hiasnya mati karena terkena virus pada tahun 2017 lalu, usai ia ikut kontes ayam cantik di Kabupaten Pasuruan.

Ia menjagokan tiga ayam impornya untuk kontes, dan ketiga ayamnya menang.

Sepulang dari kegiatan itu, ayamnya terlihat tidak sehat, padahal ayam itu sudah dibeli oleh pembeli dan siap dikirim.

Tetapi siapa sangka ayamnya mati terkena virus marek, di mana virus ini menginfeksi ayam melalui pernafasan.

Dalam satu hari lima ekor ayam mati, dan itu berlangsung selama satu minggu. 

"Biasanya ke kandang itu banyak ayam, tiba-tiba habis. Kalau habis karena di beli nggak apa-apa, lah ini habis karena mati kena virus," ungkapnya sembari mengingat kejadian setahun silam itu.

Dengan penuh kesabaran, ia berusaha bangkit kembali.

Ia tidak menyerah begitu saja, mengingat sebelumnya, ayam hias Johar juga pernah dicuri sampai enam kali.

Menurutnya hal ini menjadi sebuah pembelajaran, dan merupakan suatu ujian buatnya.

Saat ia menunjukkan kandangnya, ia terlihat begitu akrab dengan ayam-ayam hiasnya. Ia menunjukkan ayam hiasnya mulai dari baru menetas hingga ayam usia dewasa. Ke depan Johar merencanakan kontes ayam hias tingkat nasional di Kota Batu.

Reporter: TRIBUNJATIM NETWORK/Sany Eka Putri

(SBY Bakal Kampanyekan Prabowo-Sandi Pada Maret 2019 Mendatang)

(Founder Connectpedia.id Sebut AI dan Fintech Mutlak dalam Bisnis: Harus Penuhi Kebutuhan Pelanggan)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved