Program Kapolresta Sidoarjo AKBP Zain Dwi Nugroho, Digitalisasi hingga Peningkatan Etika Pelayanan

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Dua minggu menjabat sebagai Kapolresta Sidoarjo, AKBP Zain Dwi Nugroho telah menyiapkan sejumlah program untuk meningkatkan layanan dan sistem kerja di kepolisian Kota Delta.

Di antaranya adalah penerapan sistem administrasi digital, memperbaiki ruang pelayanan, dan meningkatkan etika petugasnya.

Berstatus sebagai Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dalam membangun Zona Integritas, bukan berarti Polresta Sidoarjo bisa jumawa.

Malah, status ini harus memacu semua personelnya untuk terus berbenah dan meluncurkan inovasi-inovasi terbaru guna terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

• Pasangan Crazy Rich Surabayan Dikabarkan Lakukan Pemberkatan di Klenteng Sidoarjo

• Kecewa Kontraktor dan Uang Rp 610 Juta Tak Terbayar, Pemodal Bongkar Proyek Gedung SDN di Sidoarjo

Dengan alasan itu, sejak pertama menjabat sebagai orang nomor satu di kepolisian Sidoarjo, AKBP Zain Dwi Nugroho langsung melakukan evaluasi ke semua satuan di bawahnya.

Termasuk evaluasi terhadap kinerja anggota, sistem kerja, layanan dan sebagainya.

"Polresta Sidoarjo sudah bagus, berstatus WBK WBBM. Makanya kita harus berusaha menjaganya dengan terus memperbaiki sistem kinerja, layanan dan sebagainya. Utamanya, meningkatkan pelayanan yang berkaitan langsung dengan masyarakat," kata perwira kelahiran Magelang tersebut, Kamis (29/11/2018).

• DPRD Sidoarjo Ingatkan Dinas dan Wilayah Harus Sinkron soal Penanganan Sampah ke Kecamatan

Sejak beberapa waktu lalu, sejumlah perubahan dilakukan di Mapolresta Sidoarjo.

Lingkungan dikonsep sangat asri, bebas rokok, penataan area parkir dan sebagainya agar pengunjung lebih nyaman saat datang ke sana.

Penataan lingkungan juga dilakukan di semua Polsek jajaran.

Ruang-ruang pelayanan direnovasi dan area Polsek diubah menjadi lebih nyaman, khususnya ruang layanan SKCK dan SPKT.

• Penanganan Sampah di Sidoarjo akan Terpusat di Kecamatan, DPRD Tegaskan Bukan Pengalihan Kewenangan

Konsepnya sama dengan yang diterapkan di Polres.

Termasuk personel atau petugas pelayanan juga ditingkatkan performanya.

"Untuk SDM, kami menggandeng John Robert Power. Semua personel Polres dan Polsek diberi pelatihan etika pelayanan publik," urai lulusan Akpol 1987 ini saat berbincang dengan Surya (TribunJatim.com Network) di ruang kerjanya.

Melalui pelatihan itu, diharapkan para personel mampu menjadi role model, meningkatkan citra baik polisi, lebih percaya diri, service oriented melalui sikap dan penampilannya, serta selalu memberi layanan terbaik pada masyarakat.

• PSMS Medan Vs Persebaya Surabaya, Jamu Bajul Ijo, Reinaldo Lobo Dipastikan Absen

• Pemasangan Palang Pintu Kereta Api di Sidoarjo Terhambat Anggaran, Dishub akan Terapkan Sistem Baru

Sementara di bidang administrasi, AKBP Zain Dwi Nugroho sedang menyiapkan program e-Office, yakni digitalisasi administrasi di semua lini Polresta Sidoarjo, termasuk di semua Polsek jajaran.

"Programnya sedang disiapkan. Memanfaatkan fasilitas yang sudah ada, kemudian ditambah beberapa fasilitas pendukungnya," imbuh mantan Sekpri Kapolri ini.

Dengan sistem digital, mantan Kapolres Magelang yang juga pernah menjabat sebagai Wadirreskrimum Polda Jateng ini yakin proses administrasi antarsatuan maupun antara Polres dengan polsek-polsek bakal lebih mudah dan cepat.

• VIDEO: Kecam Pernyataan Prabowo soal Pemindahan Dubes Australia, Aliansi Cinta NKRI Kembali Berdemo

Karena tidak perlu lagi setiap hari kirim berkas ke polres atau ke Polsek.

"Surat keluar-masuk, disposisi, permohonan dan sebagainya cukup via digital. Berkas aslinya, bisa dikirim seminggu sekali atau sebulan sekali," ujar Zain.

Di sisi lain, pihaknya juga mengaku bakal terus gencar mensosialisasikan program-programnya ke masyarakat luas, agar masyarakat bisa tahu dan memanfaatkan kemudian serta perbaikan layanan yang ada.

Program lain yang segera diluncurkan adalah menyebar anggota kepolisian ke berbagai lokasi rawan.

• Jelang PSMS Medan Vs Persebaya Surabaya, Peter Butler: Orang Medan Mau Pemain yang Fight

Utamanya saat pagi hari, di tempat-tempat rawan kepadatan, rawan kecelakaan dan rawan kejahatan.

"Program ini namanya Pagi Melayani. Sebelum apel, semua anggota disebar untuk melayani masyarakat. Lokasi dan personelnya juga sudah diploting," ungkap ayah dari seorang putra dan tiga putri tersebut.

Tak hanya itu, AKBP Zain Dwi Nugroho juga sedang menyiapkan 13 Rukan (rumah kantor) untuk Babinsa yang tersebar di 13 desa.

Program ini bertujuan agar anggota bisa lebih banyak berada di tengah-tengah masyarakat dan lebih maksimal dalam menjaga  Kamtibmas serta memberi layanan ke masyarakat.

• Bawaslu Kabupaten Mojokerto Temukan 116 Stiker Alat Peraga Kampanye yang Tertempel di Mikrolet

• Ngaku sebagai Polisi, Pria Asal Porong Sidoarjo Gondol Mobil Taksi Online

Kunjungan ke para kiai, tokoh agama, tokoh masyarakat dan sebagainya juga disebutnya bakal semakin intens dilakukan.

Termasuk selalu berkomunikasi dan kordinasi dengan instansi terkait, Pemkab Sidoarjo, TNI, kejaksaan, pengadilan, dan berbagai instansi lain.

"Karena polisi tidak bisa sendirian dalam menjalankan tugasnya. Butuh kerja sama semua pihak untuk menjaga keamanan, ketertiban dan kenyamanan," tukasnya. (M Taufik)