Pesepakbola Muda dari Tulungagung Ini Belajar di Juventus Selama Sebulan
Natanael Yoga Setiawan (14) mendapatkan kalungan bunga bersama pelatihnya. Kehadiran Yoga terasa istimewa, karena baru pulang dari akademi Juventus.
Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - TULUNGAGUNG - Suasana latihan Sekolah Sepak Bola (SSB) Ngunut Raya di Lapangan Magersari, Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut mendadak heboh, Jumat (7/12/2018) sore.
Salah satu siswa, Natanael Yoga Setiawan (14) mendapatkan kalungan bunga bersama pelatihnya, Winarto BJ.
Kehadiran Yoga memang terasa istimewa, karena siswa kelas IX SMPN 3 Ngunut ini baru pulang dari Italia.
Selama satu bulan, Yoga berada di akademi Juventus di Kota Turin.
• Update CPNS 2018, 1.169 Peserta Lolos SKD CPNS Tulungagung, 26 Formasi Masih Kosong
Keberhasilan Yoga menjadi buah bibir di antara warga Kaliwungu.
"Selama di sana (akademi Juventus) sangat disiplin. Tidak bisa bercanda selama latihan," ucap Yoga mulai berkisah.
Yoga adalah anggota tim Gala Siswa Indonesia (GSI) Kabupaten Tulungagung.
Tim ini mendapat peringkat tiga di tingkat provinsi tahun 2018.
Sedangkan juaranya direbut oleh GSI Kabupaten Sidoarjo.
Sidoarjo kemudian berlaga di tingkat nasional, dan diperbolehkan mengambil pemain dari kabupaten lain di Jawa Timur.
• Setelah 11 Hari, Tubuh Pekerja Jembatan Ngujang 2 LTulungagung Ditemukan di Aliran Brantas
Yoga kemudian dipilih menjadi salah satu yang memperkuat tim wakil Jawa Timur ini.
Di tingkat nasional, tim Jawa Timur ini mendapat juara.
"Waktu itu dijanjikan, tim yang juara akan dikirim ke Akademi Juventus. Ada 18 anak, termasuk saya," ucap Yoga.
Selama di Italia tim ini uji tanding dengan beberapa akademi Juventus sebanyak tiga kali.
Ketiganya dimenangkan oleh Yoga dan kawan-kawan.
Keberhasilan Yoga terasa istimewa, sebab dia berasal dari keluarga yang broken home.
Kini sekembali dari Italia, Yoga sudah mendapat tawaran untuk bermain di PSBK Blitar, U15 di tahun ini.
Diharapkan Yoga bisa memperkuat kesebelasan ini di tingkat nasional.
Selain itu datang juga tawaran dari Persebaya, untuk tahun depan.
"Sebenarnya inginnya ke Persebaya, karena di sana lebih banyak kesempatannya. Tapi gak tahu bagaimana nanti," ujar Yoga.
Selama di Turin, Yoga berkesempatan menyaksikan Juventus melawan Valencia di Liga Champions.
Sayangnya, kesempatan bertemu tim senior sirna, karena Christiano Ronaldo dan kawan-kawan harus mempersiapkan diri melawan Fiorentina.
Winarto BJ mengatakan, Yoga mempunyai bakat alam.
Dia bisa ditempatkan dimana saja.
Anak ini juga mudah beradaptasi dengan pelatih manapun.
"Skill-nya juga di atas rata-rata. Wajar kalau dia banyak dilirik banyak pihak," ucap BJ, panggilan akrabnya.
BJ mengungkapkan, Yoga sudah berlatih sepakbola sejak usia 6 tahun.
Namun dia juga sempat ngambek bermain bola selama dua bulan.
Penyebabnya karena dia diminta pindah ke SSB lain, yang dianggap lebih punya nama.
BJ kemudian mendekatinya lagi dan meminta kembali berlatih.
Berkat ketelatenan BJ mendampingi, Yoga kembali menekuni sepakbola dan menunjukkan kemampuan terbaiknya.
"Memang butuh pendekatan personal. Yang penting selalu memberi motivasi agar bermain sebaik mungkin," tegas BJ.
BJ kini menjadi semacam pemandu bakat untuk Yoga.
Dirinya berharap, ke depan Yoga berada di Persebaya.
Sebab dengan bergabung dengan akademi Persebaya, lebih membuka kesempatan buatnya mengasah kemampuan.
"Semakin banyak bertemu berbagai pelatih, dan pengalaman bertanding semakin baik buat dia. Kesempatan akan semakin besar di Persebaya," tambahnya.
BJ mengaku bersyukur, selama pihak SMPN 3 Ngunut sangat mendukung Yoga.
Yoga selalu diberi dispensasi setiap ada pertandingan. Di sekolah Yoga tidak sampai ketinggalan mata pelajaran.