Jalan Gubeng Surabaya Ambles
Polemik Penyebab Jalan Gubeng Surabaya Ambles: Kejanggalan Pembangunan hingga Pemanggilan 5 Orang
Pasca amblesnya Jalan Raya Gubeng, pihak kepolisian dan terkait terus mendalami penyebab pasti dari dugaan karena proyek konstruksi di sekitar TKP
Penulis: Ignatia | Editor: Melia Luthfi Husnika
Pasca amblesnya Jalan Raya Gubeng, pihak kepolisian dan terkait terus mendalami penyebab pasti dari dugaan karena proyek konstruksi di sekitar TKP
TRIBUNJATIM.COM - Pasca amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya, Selasa (18/12/2018) malam sekitar jam 21.49 WIB, pihak kepolisian, linmas serta sejumlah pihak terus mendalami penyebab pasti amblesnya jalan.
Pemkot Surabaya menduga ada kesalahan proses konstruksi di proyek basement RS Siloam yang mengakibatkan Jalan Gubeng Surabaya ambles.
Sebagaimana dikatakan oleh Kepala Bappeko Surabaya Ery Cahyadi, Jalan Gubeng Surabaya ambles itu diduga karena kesalahan proses konstruksi.
• Kondisi Terkini Pasca Jalan Gubeng Surabaya Ambles, Update Daftar Korban hingga Dugaan Penyebab

Lokasi jalan ambles itu adalah lokasi proyek pengerjaan basement RS Siloam.
Lokasinya ada di belakang gedung Siloam Hospitals Surabaya dan di depan Gedung Elizabeth.
"Diduga dinding penahannya dari proyek basemennya tidak kuat. Kita ada gambar terakhir dari pengerjaan proyek itu, di gambar laporan itu dinding penahan yang berlubang," kata Eri yang diwawancara di lokasi, Selasa (18/12/2018).
Padahal seharusnya, dinding penahan itu tidak boleh berlubang betonnya.
• Video Detik-detik Pasca Jalan Gubeng Surabaya Ambles Sedalam 10 Meter Lebar 50 Meter

Melainkan harus rapat dan padat.
Lubang jarak di dinding penahan itu yang diduga kuat menjadi penyebab amblesnya jalan raya gubeng.
"Dari empat sisi dinding penahan basemennya itu, kurang satu sisi yang belum dikerjakan. Itu yang membuat longsong sampai ke jalan, tanah jalan itu ketarik," kata Ery.
• VIDEO - Update Kondisi Terkini Jalan Gubeng Surabaya Pasca Ambles Selasa (18/12/2018) Malam
Kejanggalan yang Sudah Muncul Sejak Februari 2018
Pasca peristiwa amblesnya Jalan Gubeng Surabaya Selasa (18/12/2018) malam 21.49 WIB, 5 orang saksi diintrogasi.
Irjen Pol Luki Hermawan, Kapolda Jatim menjelaskan dari keterangan lima saksi yang diintrogasi.
Amblesnya jalan dikarenakan ada pembangunan basement RS Siloam, yaitu 70 x 70 yang baru dikerjakan 11 persen dengan kedalaman 11 meter dari 19 meter.
• Kondisi Terkini di Area Jalan Gubeng Surabaya Ambles, Dikelilingi Garis Polisi Tiga Lapis

Para saksi ini menyebutkan bahwa sebelumnya sudah ada kejanggalan saat pembangunan pada bulan Februari 2018 lalu.
"Itu keterangan sementara tadi malam, bahwa mulai dari bulan Februari sudah ada masukan (dari kontraktor) terkait adanya air di bawah."
"Sudah ada saran dari tim pada saat menggali ground proyek basement RS Siloam muncul air, yang harusnya tidak muncul air," beber Irjen Pol Luki Hermawan.
Untuk itu, keterangan sementara tersebut, lanjutnya, akan terus didalami oleh penyidik dengan meminta penjelasan dari para saksi ahli.
• Jalan Gubeng Surabaya Ambles, Sepanjang Jalan Gubeng Minim Penerangan, Hotel Pakai Genset

Jalan Gubeng Surabaya Ambles, Direktur Kontraktor dari Jakarta Juga Dipanggil
Dari tiga orang saksi yang diperiksa oleh kepolisian, para pekerja proyek basement RS Siloam, polisi berhasil mengambil laporan hingga barang bukti.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, di lokasi kejadian Jalan Gubeng Surabaya ambles mengatakan, para pekerja itu sedang diamankan dan diintograsi saat ini.
"Kami mengambil barang bukti, laporan-laporan mutasi, kegiatan harian. Mudah-mudah dari situ kami bisa ambil keterangan," katanya.

Ia menambahkan, saat kejadian Jalan Gubeng Surabaya ambles untungnya tak ada pekerja di lokasi kejadian yang terlibat.
Pemeriksaan pekerja itu juga akan dibarengi dengan pemeriksaan dan direktur proyek tersebut.
Pembangunan proyek basement RS Siloam tersebut dilakukan oleh perusahaan konstruksi PT Nusa Engineering Konstruksi.
• Jalan Gubeng Surabaya Ambles, Saksi: Sudah Ada Kejanggalan Pembangunan Sejak Bulan Februari 2018
Rencananya, polisi memanggil direktur kontraktor itu dari Jakarta guna pemeriksaan.
"Besok jam 09.00 WIB akan atas nama direktur inisial D," sambungnya.
Polisi juga akan mengundang ahli geologi dari Jakarta untuk mengecek kondisi jalan ambles.

Akan Ada Kemungkinan Gedung BNI dan Toko Elizabeth Ambruk Juga
Pasca amblesnya jalan Gubeng Surabaya yang diduga kuat karena proyek pembangunan basement RS Siloam, Gedung BNI dan Elizabeth yang berada di kawasan sama akan terdampak.
Hal ini disampaikan Pakar Geoteknik Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Prof Indrasurya Budisatria Mochtar.
"Kalau kondisi tiang pancang gedung terlalu kecil maka tiang pancang akan miring kemudian gedung retak dan ambruk,"ujarnya ketika ditemui TribunJatim.com di laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil ITS, Rabu (19/12/2018).
• Balai Besar Jalan Nasional: Perlu Meneliti Kontur Tanah Sebelum Bangun Kembali Jalan Ambles

Namun jika tiang pancang cukup besar justru bisa menahan tanah di sisinya agar tidak ikut ambrol.
Untuk solusi sementara, menurutnya perlu dipasang dinding penyangga pada area gedung BNI dan Elizabeth.
"Setelah dipasang dinding penyangga bisa diuruk. Ini juga bisa jadi solusi sementara untuk membuka jalur lalu lintas sementara," urainya. (Sulvi/TribunJatim.com)
Bapekko Lakukan Tes Tanah untuk Keamanan di Sekitar Lokasi Jalan Ambles
ihak Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeko) Kota Surabaya akan tinjau langsung ke lokasi jalan ambles di Jalan Raya Gubeng Surabaya, Rabu (19/12/2018).
Eri Cahyadi selaku kepala Bappeko Kota Surabaya menjelaskan pihaknya akan langsung ke lapangan untuk melihat konstruksinya.
• Ketua DPRD Surabaya Armuji Sebut Permainan Perizinan Proyek Jadi Pemicu Jalan Gubeng Surabaya Ambles
"Ini salah konstruksinya atau gimana, sambil saya nanti juga ngecek tanah-tanah," ujar Eri Cahyadi, Rabu (19/12/2018).
Eri Cahyadi juga menjelaskan, pengecekan tanah itu dilakukan dengan uji tanah sondir dan boring.
"Nanti juga ngecek tanah-tanah sondir dan boring ke seluruh rumah warga radius 10 sampai 20 meteran melingkar, sehinga jika tidak ada gerakan (tanah) warga bisa tenang," imbuhnya.
