Update Kasus Pelajar di Sidoarjo Kubur Bayinya Hidup-hidup: Soal Paksaan hingga Ibu Bayi Tak Ditahan
Polisi sudah memeriksa dua pelajar yang bayinya dikubur hidup-hidup hingga tewas di Sidoarjo.
Penulis: M Taufik | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Polisi sudah memeriksa dua pelajar yang bayinya dikubur hidup-hidup hingga tewas di Sidoarjo.
Mereka adalah adalah RM, pelajar SMK berusia 18 tahun asal Desa Kwangsan, Kecamatan Sedati, Sidoarjo; dan adik kelasnya LV (16) asal Desa Pepe, Kecamatan Sedati, Sidoarjo.
"Keduanya sudah diinterogasi oleh penyidik PPA (perlindungan perempuan dan anak). Mereka juga sudah menceritakan banyak hal terkait peristiwa ini ke penyidik," ungkap Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Muhammad Harris, Kamis (3/1/2019).
Pemeriksaan ini dilakukan setelah penyidik PPA menerima berkas pelimpahan kasus tersebut dari Polsek Sedati.
Artinya, kasus ini sepenuhnya ditangani PPA Satreskrim Polresta Sidoarjo.
Sesai menjalani pemeriksaan penyidik, RM resmi ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan oleh penyidik karena ia yang kubur bayi hasil hubungan dengan LV hidup-hidup.
"Siang ini dia ditahan di Polresta Sidoarjo," tandas Harris.
• 7 Fakta Siswa SMK di Sidoarjo Kubur Bayinya Hidup-hidup, Ditangkap Saat Pindahkan Jenazah Bayi
Sementara LV dibolehkan pulang setelah menjalani pemeriksaan.
Dia hanya sebagai saksi dalam kasus kematian anak yang dilahirkannya tersebut.
"Si laki-lakinya memaksa (untuk mengubur anak mereka), sehingga perempuannya menurut saja karena paksaan itu. Karenanya, yang laki-laki sudah tersangka," jawab Harris saat ditanya alasan penetapan tersangka ini.
Di sisi lain, polisi juga terus melakukan sejumlah upaya untuk mengungkap kasus ini.
Jenazah bayi malang yang dibunuh orang tuanya sendiri itu juga sudah diotopsi.
"Termasuk saksi lain juga sudah dimintai keterangan. Seperti temannya yang rumahnya dipakai untuk tempat melahirkan," lanjut Harris.
• Pria 18 Tahun di Sidoarjo Diciduk Polisi Lantaran Kubur Bayi Hidup-hidup
Bayi perempuan itu lahir dari rahim LV pada Minggu (30/12/2018) sekitar pukul 18.00 WIB.
Bayi itu dilahirkan di rumah temannya di Kwangsan.
Remaja perempuan ini hamil delapan bulan dan melahirkan anaknya dengan normal.
Kehamilannya tersebut akibat hubungan kebablasan dengan sang pacar, RM.
Saat LV melahirkan, RM juga mendampingi.
Bayi mereka lahir sehat meski kelahiran tanpa dibantu dokter atau bidan.
Dua remaja itupun kebingungan.
Apakah harus memberitahu orang tuanya atau membuang bayi mereka.
• Hubungan Kebablasan, Orangtua Remaja dari Sidoarjo Ini Kubur Bayi Hidup-Hidup
Di tengah kebingungan itu, mereka berdua ke Makam di Dusun Wagir.
RM membuat lubang di tanah menggunakan cethok lantas mengubur bayinya tersebut hidup-hidup di tempat pemakaman umum Dusun Wagir, Desa Kwangsan, Kecamatan Sedati, Sidoarjo.
Saat dikubur, bayinya masih sempat menangis.
Tapi akhirnya tewas ketika diuruk dengan tanah di lubang itu.
• BREAKING NEWS: Motor Dihantam Kereta Api di Sidoarjo hingga Terpental, Driver Ojek Online Selamat
Pada Selasa (2/1/2019), RM kembali mendatangi lokasi penguburan anaknya, dan membongkarnya lagi.
Jenazah bayi itu diambil kemudian dibawa ke makam Desa Gesik Cemandi untuk dimakamkan di sana.
Dan ketika memakamkan bayinya inilah aksinya ketahuan warga.
Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke polisi, hingga akhirnya kasus ini terungkap. (ufi)