Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kampung Anak Negeri Pemkot Surabaya Jadi Rumah Anak Jalanan Meraih Prestasi

Fasilitas Pondok Sosial, Kampung Anak Negeri, Dinas Sosial Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya jadi tempat anak jalanan meraih prestasi.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Dwi Prastika
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Salah satu kegiatan di Kampung Anak Negeri yang melatih mereka olahraga bersepeda. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Fasilitas Pondok Sosial, Kampung Anak Negeri, Dinas Sosial Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya jadi tempat anak jalanan meraih prestasi.

Pondok sosial yang bertempat di Jalan Wonorejo Timur No 130 Rungkut, Surabaya, itu memang jadi tempat Pemkot Surabaya membina anak-anak jalanan, anak putus sekolah, hingga anak-anak dengan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Pembinaan tidak hanya dilakukan secara formal, namun juga pengembangan minat dan bakat.

Genjot Investasi, Pemkot Surabaya Akan Upgrade Perizinan Usaha Industri, Pemohon Bisa Cetak Sendiri

Transformers dan Si Loko Hibur Penumpang di Stasiun Gubeng Surabaya, Galang Dana Korban Tsunami

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kampung Anak Negeri Dinsos Surabaya, Erni Lutfia menyampaikan, anak-anak yang tinggal memiliki berbagai latar belakang.

Ada yang putus sekolah, anak hasil penjangkauan, atau anak-anak hasil penertiban razia satpol PP di jalanan.

"Mereka didata, jika masih mempunyai keluarga akan dipulangkan. Sementara yang tidak mempunyai keluarga, kami bina di Kampung Anak Negeri," kata Erni, sapaan-akrabnya, Rabu (9/1/2019).

Erni menceritakan, tak mudah awalnya membimbing anak-anak itu.

Proyek MERR Tak Rampung, Pemkot Surabaya Putus Kontrak Rekanan dan Siap Lelang Ulang

Dua Member BTOB akan Susul Eunkwang Wamil, Sungjae Jadi Leader? Begini Jawaban Changsub

Mereka susah beradaptasi.

Bahkan beberapa di antara mereka yang baru pun ada yang memutuskan untuk kabur.

Namun para pengasuh tidak menyerah, dengan kesarabaran, anak-anak tetap dibimbing.

"Kami juga punya tim khusus yang bertugas mencari anak-anak yang kabur. Mereka kami cari mesti ketemu. Kita kemudian lakukan pendekatan asesmen kepada mereka dengan didampingi psikolog," imbuhnya.

5 Fakta Penangkapan Eks Ketua DPRD Surabaya Wisnu Wardhana, Terlacak Sejak di Kereta & Lindas Motor

Begini Kondisi Terkini Korban Selamat Kecelakaan Minibus Vs Kereta Api di Beji Pasuruan

Saat ini Kampung Anak Negeri mengasuh 35 anak.

Mereka rata-rata berusia mulai dari 7 hingga 18 tahun.

Sistem pembinaan yang diterapkan ada dua jenis, yaitu pendidikan formal dan nonformal.

Pendidikan formal, mereka bersekolah di SDN Kedung Baruk, SMPN 23 dan SMKN 10 Surabaya.

Sementara bagi anak yang mengalami putus sekolah atau di drop out, akan diikutkan kejar paket.

Whisnu Sakti Buana Tertinggi Survey Elektabilitas dan Top of Mind Cawali Kota Surabaya Versi SSC

Erni menceritakan setiap hari, Kampung Anak Negeri selalu ramai.

Pagi dimulai dengan salat jamaah Subuh bersama, kemudian mereka yang menempuh pendidikan formal, akan diantar ke sekolah.

Sementara itu, bagi anak yang menempuh pendidikan kejar paket, siangnya diberi kegiatan wirausaha.

Erni menceritakan ada pembinaan untuk keagamaan yang berkaitan dengan baca tulis alquran setiap malam sehabis salat Maghrib.

Satpol PP Surabaya Razia Pelajar yang Nongkrong di Warkop, Ini yang Akan Dibuat Pemilik Warkop

Rayakan Ulang Tahun Debut Kedua, Gilrband DREAMCATCHER Siapkan Hadiah Spesial untuk Fans

Usai salat Isya, mereka kemudian belajar keterampilan minat dan bakat.

Ada yang berlatih seni melukis, musik, olahraga tinju, balap sepeda, dan silat.

Dari usaha anak-anak itu untuk belajar bersungguh-sungguh, membuat Kampung Anak Negeri panen prestasi.

Beberapa nama membanggakan Surabaya.

Permudah Akses Pelanggan, Astra Surabaya Kenalkan Layanan Digital Pembelian Asuransi Lewat Garxia

Jadwal Lengkap Babak 32 Besar Piala Indonesia, Persebaya Hadapi Persinga Ngawi

Ari Mukti (14) misalnya.

Ia pernah meraih juara satu pertandingan tinju kelas 38 kilogram, Kejurda Tinju Amatir Yunior Youth Se Jawa Timur tahun 2017.

Sementara Muhammad Hasyim (14) pernah meraih juara satu Tapak Suci usia dini, se-Kota Surabaya.

Marfel Maulana (7) meraih juara tiga Kejuaraan Balap Sepeda MTB Piala Koni Kota Surabaya.

Solusi Badai Cedera, Djanur Tunjuk Rudy Eka Priyambada sebagai Pelatih Fisik Persebaya

Luhur Aditya Prasoja (16) juga pernah meraih juara dua Kejuaraan Balap Sepeda Usia Dini Seri ke 3, Trophy Ketua ISSI Jawa Tengah.

"Di tempat ini mereka juga diajak belajar berwirausaha. Seperti cuci motor, pembuatan ayam geprek, servis handphone, dan minuman tradisional kunir asam. Beberapa produk mereka kemudian dipasarkan ke hotel dan kantoran," kata Erni.

Ia mengungkapkan, besar harapan nantinya anak-anak ini bisa hidup secara mandiri. (Surya/Pipit Maulidiya)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved