Kesadaran Bayar Iuran BPJS di Pasuruan Rendah, Bentuk Kader Door to Door Ingatkan Bayar Per Bulan
Kesadaran Bayar Iuran BPJS di Pasuruan Rendah, Bentuk Kader Door to Door Ingatkan Bayar Per Bulan.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Sudarma Adi
Debbie menjelaskan, BPJS Pasuruan ini mengcover dua kota dan dua kabupaten.
Jadi ada 18 rumah sakit, dan semua faskes tingkat 1 di empat wilayah itu klaim di tempatnya per bulan.
Menurut Debbie per bulan, klaim rumah sakit dan faskes ini mencapai Rp 35 miliar lebih.
Kadang, bisa sampai Rp 40 miliar lebih.
Sedangkan, pemasukan dari pembayaran iuran rutin itu tidak lebih dari Rp 30 miliar.
Ada di kisaran Rp 25 miliar lebih.
"Kalau pemasukan memang tidak masuk ke kami, langsung pusat, nanti kami mendapatkan uang saja dari pusat untuk membayar klaim per bulan. Intinya besar pasak daripada tiang. Besar pengeluaran daripada pemasukan," tambah dia.
Dijelaskan Debbie, ini menjadi masalah.
Maka dari itu, ia mengimbau kepada semua masyarakat yang selama ini belum memiliki kesadaran untuk membayar iuran wajib BPJS per bulan.
Ia juga memiliki cara dengan membuat kader BPJS.
Di Pasuruan dan sekitarnya, pihaknya sudah memiliki 60 kader lebih.
Kader BPJS ini berfungsi untuk door to door mengingatkan masyarakat untuk membayarkan kewajibannya selama ini.
"Mereka seperti kepanjangan tangan kami. Mereka membantu mengingatkan masyarakat untuk segera membayarkan iuran BPJS rutinannya," jelasnya.
Para kader ini tidak bisa menjadi menerima pembayaran.
Karena mereka berfungsi untuk mengingatkan saja.