Habiskan Dana Rp 200 M, Jembatan Suroboyo Ditutup Pemkot Surabaya, Penataan Wisata Jadi Alasan
Padahal, dana yang dihabiskan mencapai Rp 200 miliar. Tapi kini Jembatan Suroboyo malah ditutup tanpa sebab
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Januar
"Mau foto-foto aja sebenarnya. Di instagram kan banyak yang bagus-bagus. Saya datang dari Gresik, sama keluarga. Tapi kok ditutup ya, apa mungkin hanya weekend saja bukanya, sayang sekali," kata Narendra Lukman, salah satu wisatawan yang kecele.
Padahal di sepanjang Jembatan Suroboyo tidak ada kegiatan seperti berbaikan maupun kegiatan khusus yang membuat akses menikmati Jembatan Suroboyo harus ditutup untuk wisawatan.
Pemkot Tutup Sementara untuk Tertibkan PKL
Dikonfirmasi pada Kepala Bappeko Surabaya Eri Cahyadi mengatakan penutupan operasional Jembatan Suroboyo bukan tanpa alasan.
Eri mengatakan bahwa Pemkot sedang melakukan penataan untuk kawasan wisata Jembatan Suroboyo. Terutama terkait lahan parkirnya, sentra PKL, dan terutama adalah soal pedagang asongannya.
Sebagaimana diketahui selama Jembatan Suroboyo dioperasikan, pedagang asongan kerap berjualan di jembatan dan membuat jembatan tidak rapi dan meningggalkan sampah di jembatan. Sehingga cenderung menimbulkan masalah baru.
"Maka kita sepakat dengan lurah dan camat untuk menata pedagang di sana. Kita akan menata bahwa yang boleh berjualan di Jembatan Suroboyo hanya mereka warga Kenjeran-Bulak, bukan dari luar sini," kata Eri, Senin (14/1/2019).
Pedagang akan diberi identitas khusus dan diperbolehkan untuk berjualan di tengah jembatan saja. Bukan di kawasan lain. Dengan begitu, maka Jembatan Suroboyo akan tertata. Namun menurut Eri sampai saat ini belum ada titik temu dengan pedagang sehingga sampai saat ini Jembatan Suroboyo belum kembali dibuka.
"Tidak hanya pedagangnya yang sedang kita tata. Tapi juga parkiran kawasan wisata Jembatan Suroboyo dan masalah integrasi kawasan wisata Kenjeran-Bulak, sebab selama ini wisata yang ada belum cukup membuat wisatawan mau bergerak ke Sentra Ikan Bulak," kata Eri.
Terkait parkir selama ini memang belum ada parkir khusus untuk di Jembatan Suroboyo. Maka akan disiapkan lahan di sebelah utara Jembatan agar dibuka untuk parkir kendaraan.
Selain itu untuk integrasinya, Pemkot sedang menyiapkan shuttle bus yang membawa wisatawan bisa berwisata menikmati jembatan, Taman Suroboyo dan juga Sentra Ikan Bulak. Jika ada bus ini, maka konsep integrasi akan lebih mudah terwujud.
"Ini sedang disiapkan rutenya dan juga sedang menggalang CSR juga supaya bisa menghidupkan wisata Kenjeran-Bulak yang kita gagas menjadi kawasan wisata bahari," pungkas Eri.
(fz/fatimatuz zahroh)