Tri Rismaharini Launching Konter Pelayanan HKI, 150 UKM Surabaya Dapat Hak Paten Gratis, Ini Caranya
mal Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA), Gedung SIola Surabaya kini punya layanan hak kekayaan intelektual (HKI) alias Hak Paten Produk
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA, - Gedung Siola yang merupakan mal Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA) di Kota Surabaya kini punya tambahan satu layanan baru.
Layanan baru yang dimaksud yakni konter layanan hak kekayaan intelektual (HKI) yang disediakan khusus untuk warga mengurus hak paten produk dan sejenisnya.
Semua jenis pelayanan Kekayaan Intelektual bisa dilayani. Mulai Hak Merek, Hak Cipta, Hak Paten, dan Desain Industri.
Semua warga yang ingin merek produknya aman atau hak paten karya diakui bisa memanfaatkan layanan HKI itu ke Gedung Siola lantai 1.

(Enam Pemain Kuda Lumping Pengeroyok Penonton di Kediri Diringkus Polisi)
"Kami sediakan layanan gratis untuk para pelaku UMKM ber KTP Surabaya. Kami mencari 150 pelaku UMKM untuk kami gratiskan urus HKI," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, usai melaunching konter HKI di Gedung Siola, Kamis (17/1/2019).
150 UMKM itu berhak atas layanan gratis untuk mengurus HKI.
Selama ini, setiap mendaftarkan merek produk, hak paten, dan sejenisnya dikenakan tarif sekitar Rp 1,8 juta.
Itu pun masih menunggu sertifikat keluar paling cepat 6 bulan karena Kemenkumham yang mengeluarkan HKI itu.
Namun setelah ada layanan khusus konter HKI itu, semua urusan kekayaan intelektual menjadi lebih mudah. Dilayani dalam satu konter di Gedung Siola lantai 1.
Layanan yang memudahkan warga untuk mengurus serifikat HKI itu berkat kerja sama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan Direktorat Jenderal (Dirjen) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM).
(Fakta-fakta Ira Koesno, Moderator Debat Pilpres 2019 Putaran Pertama, Punya Segudang Prestasi)
(Jelang Bebas, Ahok Tulis Surat untuk Pendukungnya, Beri Imbauan dan Pesan Soal Pilpres 2019)
Pemohon nantinya cukup datang ke konter HKI itu untuk secepatnya dilayani.
Ada setidaknya 4 konter khusus untuk layanan tersebut. UPTSA Siola menyulap loket informasi menjadi loket layanan mengurus HKI.
"Banyak yang cerita ke saya tiba-tiba merek dan logo UKM dan desainer warga Surabaya diambil orang lain. Harus kami paksa, silakan daftarkan logo maupun merek produk. Patenkan karya kalian. Kami tunggu 150 UKM dulu," tandas Risma.
Kepala Dinas Perdagangan, Wiwiek Widayati menuturkan layanan konter HKI akan hingga pukul 15.00.
"Setelah semua berkas lengkap identitas diri KTP dan SIUP, sehari mereka sudah terima identitas Merek. Selanjutnya tinggal menunggu sertifikat," katanya.
Dalam sambutannya, Wali Kota Risma mengatakan, langkah ini ditujukan untuk meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar jangkauannya lebih luas.
Selain itu, HKI ini untuk melindungi karya atau hasil produk UMKM Surabaya.
“Sebetulnya program ini sudah lama, kita memberikan fasilitas gratis. Kenapa saya launching tahun ini, karena masih banyak yang belum tahu. Perlu dilaunching biar menyebar informasinya," kata Risma.
(Cara Mudah Memperpanjang Masa Aktif Kartu Telkomsel, Cukup Ikuti 9 Langkah Berikut!)
(BREAKING NEWS: DPO Muncikari Vanessa Angel Tiba di Polda Jatim Seusai Ditangkap di Jakarta)
Wali kota Perempuan ini sendiri menyempatkan diri melihat konter layanan HKI. Meski harus didorong kursi roda, dia menyempatkan diri ngobrol dan menyapa petugas konter.
"Silakan dilayani dengan baik ya," kata Risma.
Wali kota yang masa kepemimpinannya berakhir 2020 ini meminta agar ke depan para pelaku UMKM tidak lagi menyepelekan masalah lisensi dan hal paten tersebut.
Menurutnya, hak paten tidak boleh diurus secara teledor, banyak merek produk UKM Surabaya diklaim orang lain.
Apalagi, produk UMKM warga Surabaya juga banyak penjualannya sudah ekspor.
Mereka perlu dilengkapi dengan license.
“Terutama kalau sudah ekspor itu bahaya sekali, yang berat lagi misalkan yang desain (digital) itu,” jelasnya.
(Fakta-fakta Ira Koesno, Moderator Debat Pilpres 2019 Putaran Pertama, Punya Segudang Prestasi)
(Jelang Pemilu 2019, Warga Binaan Lapas Lowokwaru Malang Rekam E-KTP)
Bersamaan launching itu, pemkot menyerahkan sertifikat merek dan hak cipta kepada 53 pelaku UMKM di Surabaya.
Di antaranya, pemberian hak merek kepada ‘Kampung Semanggi’ dengan jenis produk olahan makanan semanggi ‘Janetta Karya’ dengan jenis produk tas-dompet-bordir.
Kemudian 'Ning Dea’ jenis produk kue basah dan ‘Medang’ jenis produk camilan makaroni.
Selain itu sejumlah startup di bidang IT dengan memanfaatkan aplikasi produk arek Suroboyo juga mendapat serifikat yang sama.
Taswindari, salah satu pelaku UMKM kue basah asal Wiyung mengaku senang begitu menerima sertifikat merek kuenya, Sumber Rejeki. Apalagi diterima gratis tanpa biaya.
"Kan nanti tidak ada yang boleh menjiplak merek saya," katanya.
Reporter: Surya/Nuraini Faiq
(Jelang Bebas, Ahok Tulis Surat untuk Pendukungnya, Beri Imbauan dan Pesan Soal Pilpres 2019)
(Science Techno Park Sudah Diresmikan, Rektor ITS Joni Hermana Harap Bisa Kembangkan Startup)