Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Deklarasi Pembekalan Relawan 212 di Malang Ditolak Massa, Pengurus Sebut Tidak Ada Unsur Kampanye

Bernard Abdul Jabbar menyampaikan bahwa acara Deklarasi dan Pembekalan Koordinator Relawan 212 se-Jawa Timur di Malang digelar untuk sambut Pemilu.

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Ani Susanti
SURYA/RIFKY EDGAR
Sekretaris Persaudaraan Alumni (PA) 212, Bernard Abdul Jabbar saat ditemui pada Minggu (20/1/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sekretaris Persaudaraan Alumni (PA) 212, Bernard Abdul Jabbar menyampaikan bahwa acara Deklarasi dan Pembekalan Koordinator Relawan 212 se-Jawa Timur digelar di Malang untuk menyambut Pemilu 2019.

Namun, dia menyebutkan bahwa di acara itu tidak ada unsur kampanye dari salah satu pasangan calon presiden.

"Ini adalah hajat dari persaudaraan alumni 212 perwakilan Jatim. Kegiatan seperti ini memang rutin kami gelar di setiap daerah dalam menghadapi Pemilu," ucapnya.

 Karena itu, Bernard Abdul Jabbar heran ketika event tersebut mendapat penolakan massa. 

"Kami sudah melakukan pembekalan di berbagai daerah, hanya di Malang saja ini kami mendapat penolakan. Padahal kami sudah memberikan surat pemberitahuan," jelasnya.

BREAKING NEWS: Deklarasi Pembekalan Relawan 212 Ditolak Warga Malang

Sekelompok massa yang mengatasnamakan namakan Warga Malang menolak kegiatan Deklarasi 212 yang digelar di Kota Malang, (20/1/2019)
Sekelompok massa yang mengatasnamakan namakan Warga Malang menolak kegiatan Deklarasi 212 yang digelar di Kota Malang, (20/1/2019) (SURYA/RIFKY EDGAR)

Ia beranggapan, bahwa terkait izin, ia tidak mempunyai permasalahan dengan pihak kepolisian.

Karena memang pihaknya sudah memberikan pemberitahuan akan diadakan giat secara tertutup.

"Acara kita ini memang sifatnya tertutup dan digelar di tempat yang tertutup juga. Seharusnya yang harus ditanyakan terkait izin itu adalah massa yang ada di depan. Mereka menggelar aksi itu apa ada izinnya atau tidak," tegasnya.

Untuk itu ia berharap kepada pihak kepolisian untuk bersikap adil dan harus mengawal acara pembekalan deklarasi relawan 212.

Minta Pembekalan Relawan 212 di Malang Bubar, Massa: Kampanye Silahkan, Tapi Jangan Bawa Isu Agama

Sementara itu, M Nabil, koordinator acara menyampaikan bahwa dalam acara pembekalan deklarasi relawan 212 tidak ada unsur menghasut, seperti yang disampaikan oleh massa.

Ia juga mengatakan bahwa acara ini tidak memunculkan statement yang bernuansa SARA ataupun adu domba.

"Kami ini malah mengajak untuk bergotong royong dan bersatu untuk menjaga kedamaian di Kota Malang," ujarnya.

Menindaklanjuti hal tersebut, Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri bersama Kodim dan Dandim datang untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.

Mereka masuk ke dalam gedung guna menghampiri pihak panitia penyelenggara.

Sutiaji Pantau Penerapan Aturan Parkir Baru di Jalan Bandung Malang Hari Pertama: Sejauh Ini Baik

Kata Nabil, pada saat rembugan, semua bersepakat untuk mencari solusi bersama terkait dengan acara deklarasi relawan 212.

Seusai ditemukan titik temu, para relawan alumni 212 sepakat untuk mencopot banner deklarasi, karena menurut kepolisian tidak mempunyai izin dan tidak berbadan hukum.

"Kami tadi mencari solusi antara kami yang mengalah ataupun massa yang mengalah. Untuk itu kami membuat kesepakatan dengan Kapolres, kami mau melepas banner asal para massa di luar gedung mau membubarkan diri," terangnya.

Seusai kejadian itu, para massa membubarkan diri dan acara relawan alumni 212 terus dilaksanakan dengan agenda rapat tertutup.

KPU Pastikan Debat Pilpres Kedua Tanpa Kisi-kisi, Terungkap Alasan: Paslon Tak Beri Jawaban Mendalam

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved