Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Rumah Poltik Jatim

Deretan Fakta Sandiaga Uno Saat di Madura, Ucapannya yang Salah Membuat Warga Terpingkal-pingkal

Ucapan Sandiaga Uno saat ke Pamekasan ternyata membuat orang tertawa. Ternyata ini yang terjadi sebenarnya

Penulis: Januar AS | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Ekspresi Sandiaga Uno saat bertanya tentang kalimat yang benar dalam ucapan tatanan Bahasa Madura di Pasar 17 Agustus Pamekasan, Minggu (20/1/2019). 

Calon Wakil Presiden no urut 02, Sandiaga Uno ingin memastikan masa depan milik para santri.

Dalam kunjungannya di Pondok Pesantren Al Ihsan, Desa Jrengoan, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Sandiaga Uno mendapatkan sambutan hangat dari pengasuh pondok pesantren, Kiai Mahrus Abdul Malik dan para santri, Minggu (20/1/2019).

Para santri menyambut Sandiaga Uno dengan berjejer di pintu gerbang.

Mereka juga mendendangkan selawat yang diiringi alat musik gambus.

Kiai Mahrus Abdul Malik langsung memeluk Sandiaga Uno saat tiba di pondok pesantren.

Sandiaga Uno lalu masuk ke dalam rumah Kiai Mahrus Abdul Malik dan berbincang-bincang.

Setelah itu, Sandiaga Uno memberikan motivasi kepada para santri di gedung aula Pondok Pesantren Al Ihsan.

Saat ditemui oleh TribunMadura.com (TribunJatim.com Network), Sandiaga Uno mengatakan, semua orang harus memastikan masa depan merupakan milik santri.

"Saya punya inisiatif agar santri-santri ini menjadi santri yang pengusaha, salah satunya adalah di bidang energi," ujarnya.

Dirinya ingin para santri mampu mengkonversi sumber daya matahari, dan menjadikan tenaga surya menjadi tenaga listrik.

"Hal ini bisa dikerjasamakan dengan semua santri karena di Madura, sumber potensi listrik sangat besar," jelasnya.

Dan ia pun ingin menggagas dengan beberapa pesantren sebagai pilot projek untuk para santri memiliki keahlian khusus di bidang pemasangan solar panel sehingga bisa menghasilkan energi.

"Listrik ini merupakan salah satu biaya tertinggi di pesantren, kalau kita bisa kurangkan 40 persen, bisa digunakan untuk kesejahteraan dan lebih maju pesantrennya serta ekonomi yang lebih kuat," tutupnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved