KOPMAS Sebut Minimnya Pengetahuan Soal Gizi dan Tumbuh Kembang Anak Jadi Penyebab Stunting
Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (KOPMAS) gelar diskusi terbuka dalam memperingati Hari Gizi Nasional.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Dwi Prastika
Sebanyak 12 anak terindikasi mengalami gizi buruk: di Kabupaten Bandung 1 anak, Kabupaten Bandung Barat 4 anak, Indramayu 4 anak, Cirebon 2 anak dan Malang 1 anak .
Arif menambahkan, dari kunjungan tersebut masih ditemukan orang tua yang memberikan susu kental manis (SKM) sebagai minuman bernutrisi.
Akibatnya, mereka justru kekurangan nutrisi bahkan terindikasi mengalami gizi buruk.
“Pemahaman yang salah di masyarakat kita hingga saat ini bahwa SKM adalah susu yang memiliki nutrisi tinggi bagi anak-anak terutama bayi, padahal diketahui kandungan gula pada SKM sebesar 50 persen,” ujar Arif.
• Dua Gol Krzysztof Piatek Antarkan AC Milan Lolos ke Babak Semifinal Coppa Italia
• INFO SEHAT - Mengenal Diet General Motors, Batasi Menu Selama Seminggu dan Perbanyak Buah dan Sayur
Perlu diketahui, proporsi status gizi sangat pendek dan pendek turun dari 37,2 persen (Riskesdas 2013) menjadi 30,8 persen.
Demikian juga proporsi status gizi buruk dan gizi kurang turun dari 19,6 persen (Riskesdas 2013) menjadi 17,7 persen.
Namun yang perlu menjadi perhatian adalah adanya tren peningkatan proporsi obesitas pada orang dewasa sejak tahun 2007 sebagai berikut, 10,5 persen (Riskesdas 2007), 14,8 persen (Riskesdas 2013) dan 21,8 persen (Riskesdas 2018).
“Kalau kita datang langsung ke kampung-kampung yang aksesnya sulit dijangkau, mungkin kita akan menemukan lebih banyak lagi penderita gizi buruk. Hanya saja kita belum tahu,” tandas Arif.