Dapati Banyak Siswa Bolos, Satpol PP Surabaya 'Blusukan' ke Sekolah Gencarkan Kedisiplinan Pelajar
Satpol PP Surabaya dan Polsek Gubeng gencar melakukan sosialisasi peningkatan kedisiplinan dan ketertiban di kalangan para pelajar.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Arie Noer Rachmawati
"Yang paling sering kami tangani adalah siswa sekolah bolos dan nongkrong di tempat-tempat warkop, itu kami dapat dari laporan warga," lanjutnya.
Dalam sosialisasi itu, hadir pula jajaran dari Polsek Gubeng yang diwakili oleh Kanit Reskrim Ipda Djoko Soesanto untuk memberi pengarahan khusus perihal kriminalitas dan bahaya narkoba.
Ipda Djoko mengaku sangat mengkhawatirkan kondisi psikis remaja sekolah yang labil, dan begitu rentan dipengaruhi oleh penyalahgunaan narkoba.
"Kami khususkan pada narkoba, terkadang mereka punya niatan coba-coba saja, dari pil koplo hingga sabu-sabu," kata Ipda Djoko.
Dalam pemaparannya, Ipda Djoko, secara detail mengulas jenis dan dampak dari penggunaan narkoba.
Dari pemaparan itu, ia berharap para siswa mampu mengenali jenis-jenis narkoba dan efek buruk yang diakibatkan bila nekat mengonsumsinya.
Perkembangan teknologi dan percepatan arus informasi yang begitu pesat, diakui oleh Agus Santoso Wakil Kepala Sekolah SMK 45 Surabaya, berdampak pada perilaku kenakalan siswa.
Menjamurnya tempat-tempat tongkrongan yang menyediakan akses wifi gratis untuk memudahkan berselancar di dunia maya, menjadi satu di antara penyebab yang membuat siswa di luar sekolah sulit diawasi.
"Apalagi di warkop mereka pakai wifi akses macam-macam," keluh Agus.
• Sering Mangkal di Teras Rumah Warga dan Tidur Beralas Karpet Merah, 6 Anak Punk Dirazia Satpol PP
Sosialisasi yang diselenggarakan oleh pihak sekolah, bukan baru-baru ini saja dilakukan.
Agus mengungkapkan, sosialisasi semacam itu sudah digalakkan sejak lama.
Di antaranya, dengan menggandeng Instansi Badan Penanggulangan Kenakalan Remaja, atau kini disebut Badan Narkotika Nasional (BNN).
Agus menambahkan, bukan hanya sosialisasi peningkatan kedisiplinan saja yang akan terus digalakkan.
Rencananya, ia akan menerapkan program pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) secara kolektif bagi siswanya melibatkan Polrestabes Surabaya.
"Kami juga ingin menekan angka kecelakaan yang kerap terjadi pada siswa," tandasnya.