Sudah Terpasang, CCTV di Jembatan Karang Pilang Surabaya Mulai Pantau Pembuang Popok ke Sungai
Perangkat CCTV di Jembatan Karang Pilang untuk memantau pembuang popok ke kali Brantas akhirnya terpasang oleh Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Arie Noer Rachmawati
Namun setelah enam bulan itu, harus ada sanksi yang diberikan pada pembuang popok ke sungai.
• Buang Sampah Sembarangan di Sungai, Emil : Kita Pasang CCTV dan Kontainer
"Nggak hanya kamera, kemarin memang saya minta supaya ada speakernya. Nah kalau masih ada yang membuang sampah popok, maka akan dishare ke media sosial, tapi ya dibuat blur begitu. Edukasi akan berjalan enam bulan, tapi setelah itu ya harus ada penalti," tegasnya.
Dikatakan Khofifah langkah ini dilakukan sebagai tindakan tegas dari Pemprov Jawa Timur untuk menjaga sungai Brantas.
Ia ingin seluruh masyarakat ikut menjaga sunga Brantas yang menjadi habitat keanekaragaman sungai, dan juga air baku air bersih.
Terlebih dampak gel dalam sampah popok sangat berbahaya. Bisa membuat ikan mengalami intersex atau berkelamin ganda, hingga menyebabkan kanker.
Khofifah bahkan sempat turun sendiri menyusuri DAS Brantas dan mendapati banyaknya sampah popok di sana. Untuk itu ia ingin agar masyarakat tertib untuk tidak lagi membuang sampah popok di sungai.
"Konsumsi popok di Jawa Timur itu 3,2 juta, dari jumlah itu 1,2 juta sampah popoknya di buang ke sungai. Coba bayangkan bahayanya. Ikan yang intersex jika dikonsumsi manusia juga bisa membuat anak laki-laki menjadi keperempuan-perempuanan, dan yang perempuan kelaki-lakian, juga menyebabkan kanker," tegasnya.
Untuk itu kultur membuang sampah popok ke sungai di Jawa Timur harus dihilangkan. Pemprov juga tengah getol menyediakan kontainer ataubox khussus untuk sampah popok di kawasan jembatan, bukan hanya Karang Pilang, agar bisa menjadi solusi masyarakat tak lagi membuang popok ke aliran sungai. (Surya/Fatimatuz Zahroh)