Kopi Sontoloyo, Menikmati Kopi dengan Udara Sejuk dan Nuansa Retro di Kota Batu
Apa yang terbesit di benak Anda ketika mendengar kata ‘sontoloyo’? Bagi Anda yang sering mendegar kata itu mungkin saja mengimajinasikan hal negatif.
Penulis: Benni Indo | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, KLOJEN – Apa yang terbesit di benak Anda ketika mendengar kata ‘sontoloyo’? Bagi Anda yang sering mendegar kata itu mungkin saja mengimajinasikan akan hal negatif.
Seperti kata yang kerap diucapkan ketika mengumpat atau diucapkan ketika seseorang merasa kesal.
Namun kesan negatif seperti itu tidak berlaku lagi ketika mengunjungi Kopi Sontoloyo.
Pemilik Kopi Sontoloyo, Rinto mengatakan bahwa sontoloyo adalah julukan bagi pengembala ternak itik.
Ia ingin kesan negatif yang selama ini banyak terpatri di benak orang-orang berubah ketika mampir ke Kopi Sontoloyo.
• Pekan Olahraga Provinsi Jatim 2019, Koni Kota Batu Targetkan 10 Emas, Paralayang Jadi Andalan
• Maret 2019 Pemkot Batu akan Sediakan Ojek Online Khusus Mengangkut Sampah untuk Warga, Ini Tarifnya
“Saya ingin orang-orang yang datang ke sini membicarakan hal-hal positif. Kebanyakan yang datang adalah keluarga dan berkelompok,” ujar Rinto saat ditemui di Kopi Sontoloyo, Minggu (3/3/2019).
Kopi Sontoloyo terletak di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Rinto mengatakan, Kopi Sontoloyo bukan warung, pun juga bukan kafe.
“Ya Kopi Sontoloyo saja,” ungkapnya.
Bagi dia, istilah warung terkesan ketika orang datang tersedia atau terlihat makanan sajian. Sedangkan cafe terdengar terlalu modern.
Padahal, di Kopi Sontoloyo ini barang-barang yang menghiasi adalah barang-barang kuno.
Seperti meja kuno, kursi kuno, pun rumah joglo yang berada di halaman Kopi Sontoloyo seluas 800 meter persegi.
Ketika masuk ke Kopi Sontoloyo, pengunjung akan diperlihatkan perpaduan kesejukkan alam dengan nuansa retro barang-barang yang ada.
Bahkan barang-barang seperti meja dan kursi itu dijual.
Rinto memang suka mengoleksi barang-barang lawas dan menjualnya.