Lomba Posyandu Smart and Healthy 2019, Posyandu Surabaya Ditantang Cegah Stunting Secara Kreatif
Ribuan Posyandu di seluruh Kota Surabaya beradu kreativitas dan inisiatif demi balita sehat di acara Lomba Posyandu Smart and Healthy 2019
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Geliat kegiatan Posyandu di Kota Surabaya terpantau makin kreatif.
Selain partisipasi kader dan ibu-ibu Posyandu yang makin tumbuh, kegiatan Posyandu juga makin beragam.
Saat ini digelar Lomba Posyandu Smart and Healthy 2019. Ribuan Posyandu di seluruh Kota Surabaya akan beradu kreativitas dan inisiatif untuk menuju balita sehat di lingkungannya.
Seperti yang dilakukan Posyandu Melati 1 Kelurahan Simokerto, Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya, Senin (11/3/2019).
(Dinas Kesehatan Kota Malang Berikan Edukasi pada Masyarakat Mengenai Resusitasi dan Paru-paru)
(27 CPNS Ikuti Pengarahan Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar dan Mulai Bertugas Hari ini)
Tim Juri Lomba Posyandu Smart and Healthy Senin kemarin turun ke Posyandu Simokerto. Tim Juri ini ditunjuk dari PKK Kota Surabaya, kampus, dan Dinas Kesehatan.
Kegiatan lomba Posyandu ini didukung penuh harian Surya.
"Posyandu penting untuk memantau daya tumbuh setiap balita di seluruh wilayah. Stunting bisa dicegah dengan kegiatan Posyandu seperti ini," kata Ni Made Krisna Dewi, pakar gizi.
Dia juga ditunjuk menjadi anggota tim Juri Lomba Posyandu Smart and Healthy.
Ni Made menegaskan bahwa kreativitas dan daya kembang lembaga Posyandu sangat penting untuk bisa bekerja sama dengan pihak ketiga. Ada kemitraan dan Sponsorship.
Namun yang lebih penting adalah seberapa besar efektivitas para petugas dan kader Posyandu memantau tumbuh kembang balita.
(Ketua RT dan Kader Posyandu Diprioritas Dapat Bantuan Iuran BPJS Kesehatan dari Pemkot Blitar)
Ni Made menuturkan bahwa buku Kartu Menuju Sehat (KMS) harus menjadi perhatian utama.
Petugas tidak boleh sedikitpun lengah dan melewatkan kartu ini. Jangan sampai ada anak dengan tumbuh kembang rendah tidak terpantau Posyandu.
Berat badan menurun dan tinggi badan stagnan jangan sampai abai.
"Cukup mencatat setiap perkembangan tumbuh kembang anak rutin. Jangan sampai balita di bawah garis hijau," kata Made.
Tim Juri kemarin menilai kegiatan Posyandu Melati 1 Simokerto.
Dengan detail tim mengamati setiap kegiatan dan pola pemantauan balita di Balai RW 13 Kelurahan Simokerto itu.
Banyak kegiatan dan inovasi dilakukan di Posyandu tersebut.
Dalam penilaian Posyandu Smart and Healthy kemarin ikut hadir perwakilan Camat Simokerto dan Lurah Simokerto.
(Jumlah DBD Tinggi, Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro Bagikan 900 Kg Larvasida Serbuk Abate)
Kegiatan lomba ini berlangsung meriah dengan melibatkan banyak kader Posyandu.
Masyarakat Simokerto juga sangat antusias mengikuti kegiatan dan memeriksakan balita mereka.
Bahkan para kader Posyandu begitu antusias meneriakkan yel-yel khusus. Mereka juga tampil dengan Kostum unik baju daur ulang berbahan plastik.
Partisipasi warga Sumokerto diakui cukup tinggi. Banyak kegiatan yang diinisiasi warga.
Salah satunya yang paling dikenal adalah Cak Kumarteles. Yakni cangkrukan kampung Simokerto RW 13.
"Kampung kami siap dinilai. Selain kami menekankan pada layanan dan pemantauan gizi dan tumbuh kembang balita, kami juga membuka kreativitas Posyandu berkembang. Monggo tim juri menilai secara detail dan terbuka," ucap Mardiyah, Ketua RW 13 Simokerto.
Reporter: Surya/Nuraini Faiq
(Dinas Kesehatan Kota Malang Berikan Edukasi pada Masyarakat Mengenai Resusitasi dan Paru-paru)
(27 CPNS Ikuti Pengarahan Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar dan Mulai Bertugas Hari ini)