Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Makam Peneleh Surabaya, Makam Tokoh Kolonial dari Gubernur yang 'Dilupakan' Sampai Pencipta 'Bahasa'

Para pegiat sejarah yang tergabung dalam Komunitas Suroboyo Mbois menggelar kegiatan bertajuk ‘Peneleh Explore,’ Minggu (17/3/2019).

Penulis: Samsul Arifin | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM/SAMSUL ARIFIN
Para pegiat sejarah yang tergabung dalam Komunitas Suroboyo Mbois menggelar kegiatan bertajuk ‘Peneleh Explore,’ Minggu (17/3/2019). Makam Peneleh menjadi satu destinasi wisata sejarah pilihan mereka 

Selanjutnya ada fotografer pertama kali di Indonesia. Yaitu Johannes Kurkdjian pria asal Ukraina Fotografer 1903.

“Seakan berdosa yang bila fotografer tak kenal dengan Johannes,” kata Kuncar sembari tertawa.

Terakhir orang yang jarang diketahui oleh masyarakat yaitu Van Der Tuuk, menciptakan bahasa indonesia yang identifikasi dari Bahasa Melayu.

“Bahkan dia meninggal tanggal 17 agustus 1894. Selain cinta tanah air dia juga anti kolonialisme, Dia pernah Mengasingkan diri di bali, tata cara berpakaian juga,” lanjut Kuncar.

Menurut literatur, Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan karena tidak mengenal kasta.

Satu dari sekian peserta bernama Ainul Hilmiyah mengaku sangat takjub dengan sejarah Peneleh.

“Ini pengalaman pertama di surabaya ternyata Bung Karno lahir di Pandean. Kita bisa secara langsung tahu, bentuk rumahnya bagaimana, kaya flashback. Kaum milenial ini bisa ngerti. Dan nggak ‘Kepaten Obor’, tetep tahu sejarah Kota Surabaya,” kesannya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved