Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Rumah Politik Jatim

Hadir di Pidato Kebangsaan Prabowo, Gatot Nurmantyo Sindir Anggaran TNI Kalah Jauh dengan Polisi

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) hadir dalam acara Pidato Kebangsaan di Surabaya, Jumat (12/4/2019). Me

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Yoni Iskandar
Youtube/ TV ONE
Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo bicara soal sosok yang haus kekuasaan 

Sayangnya, kekuatan TNI selama ini tak ditopang dengan kekuatan anggaran. Dari segi anggaran, saat masih menjadi Panglima TNI, Gatot mengaku APBN-P untuk TNI hanya sebesar Rp 6 triliun.

Hal itu harus dibagi untuk Departemen Pertahanan, Mabes TNI AD, AL, hingga AU yang memiliki jumlah personil mencapai lebih dari 455 ribu. Serta, perawatan untuk ratusan pesawat tempur, ratusan kapal perang, ribuan tank dan senjata berat.

”Tetapi, ada institusi yang tidak punya pesawat tempur dan jumlah personilnya tidak sampai 3 ribu, namun anggarannya Rp 4 triliun,” sindirnya.

Sementara, untuk Kepolisian RI anggarannya lebih tinggi, yaitu Rp 17 triliun.

"Tidak ada yang salah. Semua benar-benar saja. Tetapi, dari sisi anggaran, mengecilkan TNl," tandasnya.

Ia menegaskan bahwa seorang TNI tidak mementingkan jabatan maupun harta. Namun, pihaknya menyayangkan sejumlah elit di TNI yang diberhentikan pasca dirinya pensiun.

Di antaranya, Mayor Jenderal TNI Ilyas Alamsyah (Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS TNI)).

"Seperti Kepala Badan Intelijen Strategis, Mayjen TNI Ilyas, yang pernah menyelesaikan konflik Poso. Dia dicopot dan sampai sekarang tanpa jabatan. Justru, orang-orang bermasalah menduduki jabatan strategis," ungkapnya.

”Setiap prajurit bertanya, apa tolok ukur keberhasilan? Padahal setiap prajurit, bukan mencari harta dan jabatan, namun momentum untuk menjadi pahlawan,” katanya.

Di dalam momentum pemilu, Gatot mengingatkan pentingnya memanfaatkan hak suara dalam pemilu. Satu suara milik siapapun juga, dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT.

"Jangan disia-siakan. Allah tidak melihat, walaupun satu suara tidak mengubah takdir, tapi Allah melihat semuanya memilih," tuturnya.

”Namun, jangan mempertajam perbedaan. Jangan mau dipecah-pecah. Tetap hormati perbedaan,” katanya.

Nama Gatot Nurmantyo menjadi sorotan karena selama ini belum pernah menyatakan kepastiannya mendukung salah satu calon presiden pada Pemilihan Presiden 2019. Gatot Nurmantyo menjadi satu dari puluhan nama yang dipaparkan oleh Prabowo sebagai orang yang akan membantunya jika dipercaya rakyat menjadi pemimpin di negeri ini periode 2019-2024. (bob/TribunJatim.com).

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved