Presiden JFC Dynand Fariz Meninggal, Sang Keponakan Ungkap Dua Hal Ini Kerap Dibicarakan Pamannya
Presiden JFC Dynand Fariz meninggal dunia sebelum memilih presiden pilihannya. Sang keponakan pun ungkap dua hal ini.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Arie Noer Rachmawati
Salah satunya, rancangannya The Chronicle of Borobudur memenangi penghargaan Best National Costume di ajang Miss Universe tahun 2014.
Fariz juga menjadi konsultan karnaval tematik di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Batik Solo Carnival.
"Mas Fariz merupakan orang yang menggerakan beberapa karnaval di Indonesia, salah satunya melalui Asosiasi Karnaval Indonesia, di mana Mas Fariz jadi keduanya dan saya sebagai Sekjennya," imbuh David.
Meskipun sudah meninggal dunia, orang yang terlibat di JFC tetap akan meneruskan JFC tersebut.
David dan manajemen JFC melihat JFC sebagai warisn Dynand Fariz. Fariz berkeinginan supaya JFC terus ada dan berjalan.
"Karenanya semalam itu Mas Fariz sudah membagi pekerjaan. Kaget juga sebenarnya. Kami semua sudah diberi masing-masing pekerjaan yang harus dijalankan dan JFC harus terus berjalan," tegasnya.
David menambahkan, soal keinginan Dynand Fariz yang belum tercapai yakni Museum Karnaval di Kabupaten Jember.
Fariz bercita-cita, Jember memiliki sebuah museum yang nantinya memajang aneka kostum karnaval yang pernah ditampilkan oleh JFC dan karnaval di kota lain di Indonesia.
Menurut David, Kemenpar mendukung keinginan tersebut, dan diharapkan tahun ini bisa tercapai.
Sementara itu, bagi Wakil Bupati Jember KH Abdul Muqit Arief, Fariz merupakan sosok bertalenta luar biasa dan pekerja keras.
• UPDATE Hasil Real Count KPU Pilpres 2019, Jokowi-Maruf Amin Ungguli Prabowo-Sandi 55,79% Data 0,1%
• Berita Terpopuler: Hotman Paris Minta Nomor HP Bripda Vani hingga Gaya Ayu Ting Ting saat Nyoblos
"Telaten, tidak pantang menyerah. JFC sampai mendunia itu sebagai buktinya. Saya cukup dekat dengan almarhum karena kami juga sama-sama Wong Silo," kata Kiai Muqit.
Keduanya memang berasal dari Kecamatan Silo. Jika Fariz dari Desa Sidomulyo, maka Wabup Muqit dari Desa Karangharjo.
Kiai Muqit menyebut Jember, Jatim, juga Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya.
Sedangkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyebut Dynand Fariz sebagai tokoh kreatif.
Karenanya Jokowi menyebut Jember sebagai kota yang religius, namun juga sangat kreatif.