Rumah Politik Jatim
Cucu Soekarno Raup Suara Pileg Terbanyak di Dapil Jatim 1, Kalahkan Mantan Wali Kota Surabaya
Cucu Bung Karno dapatkan suara terbanyak untuk caleg DPR RI dari Dapil Jatim 1. Sampai kalahkan mantan Wali Kota Surabaya
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Januar
Dibanding membahas Pilwali, perempuan yang menjadi Calon Legislatif PDI Perjuangan untuk DPR RI ini memilih fokus di Pemilu 2019 mendatang.
”Sudah, jangan nyebar gosip dahulu. Saya ingin fokus di pemilihan legislatif dan pemilihan presiden terlebih dahulu,” kata Puti Guntur Soekarno dengan nada berseloroh ketika berkunjung ke redaksi TribunJatim Network Surabaya, Senin (7/1/2019).
Menurutnya, Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan sebelumnya mengutus dirinya maju menjadi caleg melalui daerah pemilihan (dapil) Surabaya-Sidaoarjo (Jatim 1), bukan untuk menjadi kepala daerah, melainkan untuk memenangkan PDI Perjuangan dan Calon Presiden-Wakil Presiden, Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin di Jawa Timur, khususnya di dapilnya.
”Kemengangan dua hal itu menjadi satu paket tugas bagi caleg PDI Perjuangan,” kata Puti Guntur Soekarno yang juga mantan Anggota DPR RI dua periode ini.
”Tugas dari Ibu Ketua Umum (untuk menjadi calon legislatif) tidak setengah-setengah. Sehingga, kami menegaskan kembali tak ada pembicaraan (instruksi) soal Pilwali,” tegasnya.
Dibanding bicara politik lokal kedaerahan, ia memilih untuk fokus membahas isu nasional.
”Tugas kami ada di (pemerintahan) pusat,” kata Puti Guntur Soekarno melanjutkan.
Untuk diketahui, nama Puti Guntur Soekarno memang mengemuka menjadi salah satu kandidat calon wali kota Surabaya.
Puti Guntur Soekarno dinilai laik menjadi penerus Wali kota Surabaya saat ini, Tri Rismaharini.
Selain berasal dari latar belakang partai yang sama, Puti Guntur Soekarno memiliki gender yang sama dengan Tri Rismaharini, dan dinilai tak akan sulit untuk menarik antusias masyarakat Surabaya.
Apalagi, Puti Guntur Soekarno juga lekat dengan figur nasionalis.
Meskipun demikian, Puti Guntur Soekarno justru menyebut nama lain yang dinilai lebih laik memimpin Surabaya pasca Tri Rismaharini.
Adalah Wisnu Sakti Buana, Ketua DPC Surabaya yang kini menjabat wakil wali kota Surabaya, yang dinilai lebih pantas melanjutkan kepemimpinan Tri Rismaharini.
”PDI Perjuangan di Jawa Timur memiliki banyak kader yang pantas untuk melanjutkan keberhasilan Ibu Risma. Misalnya saja Pak Wisnu,” kata Puti Guntur Soekarno.
Puti Guntur Soekarno menilai belum munculnya nama kader PDI Perjuangan tersebut dalam bursa Pilwali Surabaya karena tengah fokus untuk menghadapi Pileg dan Pilpres.
”Sebagai Ketua DPC, tugas Pak Wisnu tidaklah mudah. Beliau harus memastikan kemenangan PDI Perjuangan di Surabaya. Kami rasa kami harus fokus di Pileg terlebih dahulu,” pungkasnya.