Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Mengenal Apa Itu 'Lelah', Faktor Penyebab Wafatnya KPPS Pemilu, Ini Kata Fakultas Kedokteran Unair

Irfiansyah Irwadi, dr., M.Si, Departemen Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Unair memaparkan dunia kedokteran tidak mengenal 'Kematian Akibat Kelelahan'

ScienceAlert
Ilustrasi 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Irfiansyah Irwadi, dr., M.Si, Departemen Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Unair mengingatkan kematian bisa terjadi kapan saja, dimana saja, dengan proses yang panjang atau mendadak.

Kita Tidak bisa mengatakan bahwa petugas pemilu yang meninggal itu pasti akibat dari kelelahan saat menjaga Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Dalam Ilmu kedokteran sendiri tidak dikenal istilah kematian akibat kelelahan.

Adapun istilah kelelahan (Fatigue) sendiri didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana terjadi penurunan kapasitas yang dimiliki seseorang untuk bekerja. Hal ini disertai dengan rasa letih dan lemah.

(Istri Petugas KPPS yang Meninggal Minta Pekerjaan pada Tri Rismaharini, Ini Reaksi Sang Wali Kota)

(Anggota Polres Lamongan Gugur saat Kawal Pemilu 2019, Sendirian ke RS Dini Hari Sebelum Meninggal)

Kondisi ini biasanya timbul setelah kita beraktifitas dalam waktu tertentu, apalagi jika aktifitasnya tergolong berat dan memerlukan konsentrasi tinggi.

Secara fisiologis, tubuh manusia sebenarnya sudah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat melukakan tugasnya dengan efisien.

Dan setelah mencapai intensitas dan durasi tertentu memerlukan istirahat.

Pada saat istirahat inilah tubuh akan memperbaiki sel-sel yang rusak dengan lebih efektif.

Selain itu radikal bebas yang terbentuk selama beraktifitas akan dinetralkan oleh antioksidan endogen yang diproduksi oleh tubuh.

Tidur juga dapat meningkatkan system kekebalan tubuh sehingga lebih tahan dalam menghadapi penyakit.

Waktu dan frekuensi istirahat yang dibutuhkan ini bervariasi pada setiap orang, bergantung pada jenis pekerjaan yang dilakukan dan kebiasaan.

Namun secara umum manusia membutuhkan tidur sekitar 6-8 jam sehari.

Jika hal ini tidak terpenuhi dan berlangsung terus menerus dalam waktu yang lama, maka tentu saja proses perbaikan sel tersebut akan terganggu.

Produksi antioksidan endogen akan menurun dan kondisi tubuh akan menurun.

(Berangkat Malam Demi Jaga TPS Pemilu 2019, Linmas Mojokerto Wafat Saat Antar Kotak Suara)

(Amankan Pemungutan Suara di Pemilu 2019, Anggota Polsek Krian Wafat Saat Salat)

Koma sendiri berarti suatu keadaan di mana seseorang tidak bisa dirangsang dengan rangsangan normal (Unarrousable & unresponsiveness).

Penyebabnya juga bermacam-macam.

Namun, sebenranya seberapa bahaya kelelahan bagi tubuh manusia? apakah mungkin mempengaruhi fungsi faal jantung atau ginjal dan lainnya?

Menurut Irfiansyah, kelelahan sendiri tidak langsung semata-mata menyebabkan kematian.

Dalam kehidupan sehari–hari kita pasti menjumpai berbagai macam stressor yang tidak bisa kita hindari, tapi bisa kita kelola.

Respon tubuh terhadap stress sering disebut mekanisme “Fight or Flight” (Melawan atau lari). Keduanya membutuhkan suplai energi yang tinggi.

Beberapa respon tubuh akan diaktifkan, antara lain denyut jantung meningkat, peningkatan sekresi hormone kortisol dan adrenaline.

Jika hal ini berlangsung terus menerus dan tubuh dan psikis kita tidak dapat mengelola dengan baik, maka akan mengakibatkan fungsi tubuh menurun.

Biasanya ada kondisi medis dari orang tersebut yang sebelumnya tidak diketahui, yang memang sulit ditemukan dengan pemeriksaan screening kesehatan biasa. Dan organ yang sering terlibat adalah jantung.

Jantung berfungsi mensuplai kebutuhan sumber energy ke seluruh tubuh.

Jika sebelumnya ada faktor risiko dan ditambah lagi dengan stress dan kelelahan, maka fungsi ini dapat terganggu atau malah berhenti yang dapat menyebabkan kematian.

Kebanyakan orang memandang remeh rasa lelah hingga mengabaikannya.

(Berangkat Malam Demi Jaga TPS Pemilu 2019, Linmas Mojokerto Wafat Saat Antar Kotak Suara)

(Amankan Pemungutan Suara di Pemilu 2019, Anggota Polsek Krian Wafat Saat Salat)

Lalu bagaimana cara mengantisipasinya, atau mengenali tubuh kita sudah merasa lelah akut atau tidak, dan pengobatannya?

Menurut Irfiansyah Sebenarnya tubuh kita pasti sudah memberikan tanda–tanda jika sudah mengalami kelelahan, antara lain mengantuk, merasa lemah, tidak berenergi, bahkan penurunan konsentrasi, frustasi dan mudah marah.

Tanda–tanda inilah yang perlu kita kenali sebagai alarm bahwa tubuh sudah waktunya bersitirahat.

Tidak ada obat yang lebih baik bagi kelelahan selain beristirahat. Baru kemudian jika diperlukan kita bisa memberikan suplemen vitamin atau antioksidan eksogen.

Apakah bisa kelelahan memicu kerusakan organ tubuh manusia?

Kerusakan ditingkat organ tubuh biasanya memerlukan waktu lama (kecuali kerusakan akibat trauma).

Biasanya diawali dulu dengan kerusakan di tingkat seluler dan jaringan.

Jika kerusakan ini tidak sempat tergantikan dengan istirahat maupun obat-obatan (jika diperlukan), biasanya akan dikompensasi oleh kerja system tubuh kita yang lain.

Dan jika berlanjut secara progresif akan bisa merusak organ. Untuk itu, selain tes kesehatan, perlu juga adanya tes kebugaran.

Tes kebugaran ini fungsinya untuk mengetahui kemampuan tubuh seseorang dalam melakukan kerja atau beban tertentu.

Bila ada tugas yang harus dilakukan serentak & memerlukan waktu lama, penyelenggara tugas perlu mempertimbangkan pembagian shift untuk istirahat.

Terpenting, pahami system alarm tubuh anda. Jika lelah, istirahat lah.

Reporter: Surya/Mohammad Romadoni, Danendra Kusuma

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved