May Day 2019
Polisi Ungkap Alasan Penangkapan 5 Anarko di Perayaan May Day 2019, Tak Berizin hingga Niat Merusuh
Polisi ungkap kronologi penangkapan kelompok Anarko yang bikin ricuh saat perayaan May Day 2019 di Gedung Grahadi
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Polisi mengamankan lima orang dalam insiden kericuhan yang sempat mewarnai peringatan May Day 2019 di depan Gedung Grahadi, Rabu (1/5/2019).
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menerangkan, kelimanya merupakan anggota dari kelompok yang bernama 'Anarko'.
Mereka diketahui berusaha merangsek masuk ke dalam kerumunan massa buruh yang tengah merayakan May Day 2019 di depan Gedung Grahadi.
• Kronologi Pengamanan Lima Orang Pembuat Kericuhan di Gedung Grahadi Saat Perayaan May Day 2019
Niatan mereka adalah memicu kegaduhan di tengah kerumunan massa buruh.
Barung mengungkapkan, pihaknya mengintruksikan penangkapan terhadap kelimanya, atas beberapa pertimbangan.
Diantaranya yakni sebagai berikut;
Pertama, kelompok massa 'Anarko' yang mengenakan atribut pakaian dominan berwarna hitam itu, diketahui tak mengantongi izin pemberitahuan kegiatan.
"Mengamankan mereka karena 1 mereka mereka tidak melampirkan surat tanda pemberitahuan untuk melakukan," katanya saat ditemui awakmedia di kantornya.
Kedua, kelompok tersebut cenderung akan berbuat anarkis.
"yang kedua mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang cenderung sama dengan di daerah lain yang memiliki kecenderungan anarkis," lanjutnya.
• May Day 2019, Ratusan Buruh FSPMI Tuban Tuntut UMSK Ditetapkan hingga PP 78 Tentang Upah Direvisi
Anarko ditengarai menjadi penyebab kericuhan yang sempat terjadi di beberapa kawasan di Indonesia.
"Di Bandung dan daerah lain sudah terjadi, di Jatim kami sudah langsung dengan cepat mengantisipasi aksi mereka yang dilakukan di Gedung Grahadi," katanya.
Kelompok tersebut merupakan jaringan organisasi internasional yang memiliki visi penentangan terhadap status quo suatu negara.
"Kelompok anarko kelompok yang memiliki jaringan yang berniat untuk tidak mau patuh pada pemerintahan di mana negara ia berada," katanya.
• Kisah Agus Karyono, Karyawan yang Sudah Kerja Selama 21 Tahun, Namun Kini Dirumahkan Tanpa Pesangon