Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

FAKTA Kondisi Tahura Bukit Soeharto Calon Ibu Kota Baru, Sudah Tak Maksimal dari Sisi Ekologis

Bilamana Tahura Bukit Soeharto dipilih sebagai lokasi pemindahan ibu kota Indonesia, alangkah baiknya bila nanti dijadikan perumahan

Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Arie Noer Rachmawati
SYAIFUL/HUMASPROV KALTIM
Presiden Jokowi didampingi Wakil Gubernur Hadi Mulyadi dan Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah mendengarkan penjelasan tentang areal yang ditawarkan menjadi calon lokasi pemindahan ibu kota negara RI di Tahura Bukit Seoharto, Kutai Kartanegara, Selasa (7/5/2019). Kepala Bappeda Kaltim Zairin Zain turut membantu memberikan penjelasan. 

Jokowi Akan Serius Tangani Pemindahan Ibu Kota

Untuk diketahui, pemindahan Ibu Kota ini bukan tanpa alasan, melihat kepadatan penduduk yang menekan DKI Jakarta menjadi salah satu alasan adanya perencanaan pemindahan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta ke luar Pulau Jawa.

Di samping itu, pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta juga tidak diimbangi dengan banyak faktor sehingga dinilai sudah tidak efektif untuk menjalankan pemerintahan negara.

Dilansir dari Tribunkaltim.com, Presiden Joko Widodo menggagas kembali pemindahan Ibu Kota Indonesia yang sebelumnya sudah muncul di era Presiden Soekarno.

Pemindahan ibu kota pertama kali terjadi pada 4 Januari 1946, di mana Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Paku Alam VIII kepada Presiden Soekarno dipindah dari Jakarta ke Yogyakarta.

Ibu kota negara dipindah dari Jakarta lantaran Jakarta saat itu jatuh ke tangan militer Belanda pada 29 September 1945.

Sayangnya, Ibu Kota Yogyakarta pun bernasib serupa dengan Jakarta.

Memandang jauh ke belakang, Presiden Joko Widodo akhirnya benar-benar siap menyeriusi pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia.

Dalam acara buka puasa bersama para pemimpin negara pada Senin (6/6/2019), dilansir dari Tribunjakarta.com (grup TribunJatim.com) melalui laman KompasTV, Presiden Joko Widodo menegaskan keseriusannya dalam menangani pemindahan Ibu Kota.

"Mumpung bertemu dengan ketua dan pimpinan lembaga dan negara, saya ingin menyinggung sedikit mengenai hal yang berkaitan dengan pemindahan Ibu Kota," ucap Jokowi.

Pemindahan Ibu Kota tersebut diseriusi setelah sempat dibahas tiga tahun lalu.

"Kita serius dalam hal ini karena sejak tiga tahun yang lalu sebetulnya telah kita bahas secara internal," imbuh Jokowi.

Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga telah meminta Bapenas agar melakukan kajian demi terrealisasinya rencana tersebut.

"Kemudian 1,5 tahun yang lalu kami minta Bapenas untuk melakukan kajian-kajian yang lebih detail baik dari sisi ekonomi, sosial politik, dan juga dari lingkungan," pungkas Jokowi.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Jokowi Tinjau Bukit Soeharto Calon Ibu Kota Baru, Ternyata Sempat Ada Aktivitas Tambang Ilegal

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved