Untuk ke 12 Kalinya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Takziah ke Rumah Petugas KPPS yang Wafat
Perjalanan Tri Rismaharini menyampaikan duka cita pada keluar petugas KPPS yang wafat saat bertugas belum selesai.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Perjalanan Tri Rismaharini menyampaikan duka cita pada keluar petugas KPPS yang wafat saat bertugas belum selesai.
Rumah duka Almarhum Heriawan, di Siwalankerto Wonocolo Surabaya menjadi lokasi ke 12 daftar takziah sang Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Kunjungan ini dilaksanakan Tri Rismaharini pada Minggu (19/5/2019).
Pada kunjungan ke 11, Risma takziah ke rumah duka keluarga almarhum Muhammad Syaiful Arief (69) di Jalan Demak Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan.
(Tri Rismaharini Beri Anak Petugas KPPS Simokerto yang Meninggal, Pekerjaan di Pemkot Surabaya)
Almarhum Heriawan sendiri bertugas sebagai sekretaris panitia pemungutan suara Kelurahan Siwalankerto Kecamatan Wonocolo, Surabaya.
Sehari-hari almarhum bekerja sebagai seorang Kepala Sekretaris (Kasie) di kantor Kelurahan Siwalankerto.
Kepergian Heriawan meninggalkan empat orang anak, Bima Raka (24),Chanika (21), Daffa Astur (18), Aldona (16) dan sang istri, Retno Setyaningsih (50).
Setiba di rumah duka, Wali Kota Risma langsung merangkul istri almarhum sambil bersalaman dan mengucapkan belasungkawa.
Risma pun menanyai bagaimana sekolah anak-anak almarhum dan menawarkan bantuan untuk menyekolahkan anak ketiga, Daffa Astur (18) yang baru saja menyelesaikan sekolah tingkat menengah atas.
"Kamu jangan kerja dulu, harus lanjut kuliah. Soal biaya jangan khawatir, pemkot ada beasiswa di UNAIR atau sekolah Akademik Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP)," ucap Tri Rsimaharini pada putra putri almarhum.
"Nanti ada tesnya, kamu ikut tes itu ya? Kalau di UNAIR sekolahnya tiga tahun, nanti udah dijamin juga kerjaannya. Kalau ATKP sekolahnya 9 bulan nanti di tempatkan di Batam," terang Wali Kota Risma menawarkan.
(Tri Rismaharini Pindahkan Gadis Putus Sekolah dan Kakeknya ke Rusun, Beri Beasiswa Sekolah Hotel)
Selain membantu beasiswa kepada anak ketiga, Wali Kota Risma juga mencarikan pekerjaan untuk anak pertama dan kedua almarhum Heriawan.
Usai membagikan harapan kepada anak-anak almarhum, Wali Kota Risma menanyakan perihal kronologi kepergian Heriawan.
Retno, istri almarhum menceritakan sehari setelah pemilu, suaminya mengeluhkan tidak enak badan kemudian keesokan harinya dibawa ke rumah sakit.
"Setelah coblosan keesokan harinya suami mengeluhkan tidak enak badan. Kemudian saya antar ke rumah sakit, seminggu di sana minta pulang katanya mau bekam," ucap retno.
"Belum sempat kami bawa ke sana (rumah sakit) karena masih ada beberapa teman kerja yang jenguk. Waktu saya keluar sebentar, hari Jumat 26 April jam 14.00 WIB posisi duduk di kursi. Lalu saya panggil-panggil sudah tidak ada," cerita Retno, tegar.
Kepergian Heriawan memang masih begitu terasa bagi keluarga, namun kedatangan Wali Kota Risma menjadi kekuatan agar keluarga tetap melanjutkan hidup yang masih panjang ini.
(Istri Petugas KPPS yang Meninggal Minta Pekerjaan pada Tri Rismaharini, Ini Reaksi Sang Wali Kota)
"Saya berharap bu wali sehat terus, bisa blusukan. Setelah beberapa kali tidak jadi, saya pikir tidak jadi hadir. Tapi ternyata benar-benar dikunjungin siang ini. Alhamdulillah sekali saya bersyukur anak-anak saya diberi bantuan,“ tutur Retno semangat kembali.
Tak hanya bagi Retno, Daffa yang dijanjikan bantuan beasiswa juga terligat kembali bersemangat.
"Saya sangat senang akhirnya ibu bisa datang dan mau membantu keluarga saya. Saya bisa merasakan kebahagiaan kembali setelah ibu datang dan menyiapkan masa depan saya. Nanti mungkin yang saya pilih sekolah ATKP bu," kata Daffa, yang ingin segera bisa bekerja membantu orangtuanya.
Reporter: Surya/Pipit Maulidiya
(Anggota KPPS di Tambaksari Wafat, Tri Rismaharini Bujuk Anak-anak yang Ditinggalkan Tetap Sekolah)