Cerita Gerobak Pustaka di Pojok Desa Kendal Lamongan, Tarik Puluhan Orang Ngabuburit dan Baca Buku
Gerobak pustaka dicetuskan oleh Ludi Ifranda (30), pemuda asal Desa Kendal, Kecamatan Sekaran Lamongan Jawa Timur sejak 2018.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Mereka yang biasa main gadget atau handphone, ternyata selama Ramadan jelang berbuka berbalik dan timbul keinginannya untuk membaca buku-buku di gerobak pustaka yabg ditempatkan di taman.
Di taman, kita juga bisa menikmati pemandangan alam desa sembari membaca.
"Ada berkah tersendiri selama sebulan penuh di bulan Ramadan. Insya Allah pahalanya berlimpah," kata Ludi.
Di bulan puasa, ia dibantu oleh relawan literasi yang biasanya juga ikut membantu buka pada hari Sabtu-Minggu diluar Ramadan.
"Alhamdulillah ramai, setiap buka pengunjung yang datang sekitar 50 orang, baik anak-anak maupun dewasa," katanya.
"Apalagi untuk membaca buku-buku di gerobak pustaka tidak dipungut biaya apapun alias gratis," tandasnya.
(Beri Wadah berkarya, Eiger Surabaya Undang Milenials dan Komunitas Ngabuburit Bareng)
Pengunjung gerobak pustaka Ludi tak hanya dari desa setempat tapi juga dari tetangga desa.
Buku bacaannya cukup variatif dan banyak ragamnya. Ludi mengaku juga mendapatkan bantuan buku dari sejumlah relawan dari para penggiat gerakan literasi yang ada di desanya.
Selama Ramadan cuaca sedang bersahabat, tidak ada hujan, membuat para pembaca bisa menikmati gerobak pustaka setiap sore menjelang berbuka.
Ada 500 judul buku mulai dari buku pengetahuan sosial, alam, komik, novel dan buku pertanian serta agama yang semuanya adalah buku koleksi pribadi dan donasi dari pemuda desanya.
Reporter: Surya/Hanif Manshuri
(Ngabuburit di Menara Asmaul Husna, Melihat Keindahan Kota Kediri dari Ketinggian 99 Meter)