Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Cerita Gerobak Pustaka di Pojok Desa Kendal Lamongan, Tarik Puluhan Orang Ngabuburit dan Baca Buku

Gerobak pustaka dicetuskan oleh Ludi Ifranda (30), pemuda asal Desa Kendal, Kecamatan Sekaran Lamongan Jawa Timur sejak 2018.

SURYA/HANIF MANSHURI
Lokasi dan para penikmat buku - buku bacaan di gerobak pustaka di taman Desa Kendal Sekaran Lamongan selama Ramadan. 

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Perpustakaan Kecil berkonsep Gerobak pustaka dicetuskan oleh Ludi Ifranda (30), pemuda asal Desa Kendal, Kecamatan Sekaran Lamongan Jawa Timur sejak 2018.

Ternyata apa yang digagas Ludi, mempunyai nilai tersendiri bagi, pelajar, pemuda bahkan kalangan tua di Desa Kendal selama sebulan penuh Ramadan kemarin.

Lokasi ini pun lebih ramai dikunjungi pembaca selama Ramadan.

"Alhamdulillah, anak - anak, tua muda banyak yang ngabuburit menunggu berbuka puasa datang ke sini, sambil baca buku," ungkap Ludi saat dihubungi Surya.co.id, Minggu (9/6/2019).

(Keutamaan Puasa Sunah Syawal 6 Hari di Bulan Syawal, Sempurnakan Puasa Ramadan)

Keinginannya untuk menumbuhkan niat baca anak - ana dan pemuda, juga disambut olah kaum tua.

"Sembari menunggu berbuka selama Ramadan kemarin, masyarakat banyak yang menikmati buku yang saya sediakan," katanya.

Rata - rata setiap sore ada puluhan pembaca yang datang untuk menambah wawasan dengan memanfaatkan buku - buku pelajaran, ilmu pengetahuan umum, serta buku bacaan lainnya.

Ide menyulap gerobak bekas di pojok desa menjadi gudang literasi, ternyata membawa animo yang cukup besar bagi masyarakat Desa Kendal.

"Apa yang saya lakukan itu tak lebih, karena saya ingin menumbuhkan minat baca pada warga," ungkap Ludi.

Gerobak pustakanya sebenarnya tidak hanya buka selama bulan Ramadan saja, tapi hari-hari biasa juga bisa dinikmati.

"Di luar Ramadan, buka non stop pada hari Sabtu dan Minggu," katanya.

Selama bulan suci Ramadan, kemarin buka tiap hari menjelang waktu berbuka puasa sambil menunggu waktu berbuka.

"Banyak kok yang datang, sambil ngabuburit," katanya.

(5 Tips Makeup Flawless untuk Ngabuburit di Bulan Ramadan, Aplikasikan Riasan Setipis Mungkin!)

Agar banyak yang membaca, kata Ludi, ia memilih tempat di taman desa yang ada di Desa Kendal, kecamatan Sekaran.

Taman desa selalu menjadi jujugan dan selalu ramai dengan pengunjung yang ingin menunggu waktu berbuka.

Mereka yang biasa main gadget atau handphone, ternyata selama Ramadan jelang berbuka berbalik dan timbul keinginannya untuk membaca buku-buku di gerobak pustaka yabg ditempatkan di taman.

Di taman, kita juga bisa menikmati pemandangan alam desa sembari membaca.

"Ada berkah tersendiri selama sebulan penuh di bulan Ramadan. Insya Allah pahalanya berlimpah," kata Ludi.

Di bulan puasa, ia dibantu oleh relawan literasi yang biasanya juga ikut membantu buka pada hari Sabtu-Minggu diluar Ramadan.

"Alhamdulillah ramai, setiap buka pengunjung yang datang sekitar 50 orang, baik anak-anak maupun dewasa," katanya.

"Apalagi untuk membaca buku-buku di gerobak pustaka tidak dipungut biaya apapun alias gratis," tandasnya.

(Beri Wadah berkarya, Eiger Surabaya Undang Milenials dan Komunitas Ngabuburit Bareng)

Pengunjung gerobak pustaka Ludi tak hanya dari desa setempat tapi juga dari tetangga desa.

Buku bacaannya cukup variatif dan banyak ragamnya. Ludi mengaku juga mendapatkan bantuan buku dari sejumlah relawan dari para penggiat gerakan literasi yang ada di desanya.

Selama Ramadan cuaca sedang bersahabat, tidak ada hujan, membuat para pembaca bisa menikmati gerobak pustaka setiap sore menjelang berbuka.

Ada 500 judul buku mulai dari buku pengetahuan sosial, alam, komik, novel dan buku pertanian serta agama yang semuanya adalah buku koleksi pribadi dan donasi dari pemuda desanya.

Reporter: Surya/Hanif Manshuri

(Ngabuburit di Menara Asmaul Husna, Melihat Keindahan Kota Kediri dari Ketinggian 99 Meter)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved