Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pakar Seni : Kurang Setuju Penempatan Gedung Kesenian di Belakang Hi-Tech Mall

Di tengah polemik somasi pengosongan, Kelompok Irama Budaya Sinar Nusantara masih tetap menghidupkan kesenian ludruk di THR Surabaya

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Yoni Iskandar
SURYA/PIPIT MAULIDIYA
Sosialisasi Kejari bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, dihadiri warga yang tinggal di sekitar Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya, Senin (27/5/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Di tengah polemik somasi pengosongan, Kelompok Irama Budaya Sinar Nusantara masih tetap menghidupkan kesenian ludruk di THR Surabaya. Mereka menggelar pertunjukkan ludruk di Gedung Ludruk THR, Sabtu (15/6) malam.

Ketua Program Studi S1 Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik Universitas Negeri Surabaya, Dr.Anik Juwariyah, M.Si ber[endapat, bahwa penempatan gedung kesenian di belakang Hi-Tech Mall (THR) itu juga saya kurang setuju, sangat jelas kalo kesenian tradisi menjadi nomer kesekian. Karena jika ingin melihat pertunjukan malam hari, untuk menuju ke THR cukup gelap dan menakutkan. Apalagi pertunjukan sering molor dan selesainya sangat larut.

Saya pernah mengajak putra putri saya untuk menonton srimulat beberapa tahun lalu. maksud hati memperkenalkan bentuk-bentuk kesenian yang tumbuh disana, malah mereka jadi takut dan tidak senang.

Hal itu dikarenakan kemasan yang kurang menarik. Selain itu juga waktu petunjukan yang terlalu malam.

Jika Pemerintah Kota Surabaya memang benar-benar serius untuk mengangkat posisi kesenian tradisional berada di posisi depan Hi-Tech Mall, saya sangat setuju. Dengan berada di bagian depan Hi-Tech Mall, tentunya ada harapan bentuk-bentuk kesenian ini dapat dikenal, dikunjungi dan dinikmati masyarakat luas, bahkan wisatawan asing.

Sehingga hi tech menjadi destinasi wisata budaya yang baik di kota metropolitan ini. Seniman pun merasakan dampak positifnya.

Selain itu, Jika hi tech di renovasi untuk gedung kesenian yang representatif, nantinya bukan hanya untuk kepentingan wisata budaya yang bisa dikembangkan saja, melainkan dari sisi edukasi juga bisa dilaksanakan. Guru-guru seni budaya dapat mengajak siswanya untuk belajar langsung di sana, wawancara dgn para seniman, praktek berkesenian, dan lain-lain.

Aura Kasih Melahirkan Putrinya Belum 9 Bulan Undang Pertanyaan, Istri Eryck Amaral Beri Penjelasan

Lucinta Luna Bongkar Kisah Cintanya Bersama Bule Hingga Berondong Lokal, Begini Reaksi Ashanty

Irish Bella Pulang ke Kampung Halaman Ammar Zoni, Wajahnya Tanpa Makeup dan Habis Mandi Jadi Sorotan

Korban Kapal Motor Arin Jaya, 17 Janazah Pagi Ini Dibawa ke RSUD H. Moh. Anwar Sumenep

Di sisi lain, pembangunan tempat pertunjukan baru di Hi-Tech Mall disertai juga dengan renovasi beberapa bagian. Supaya sesuai dengan karakter kesenian tradisi tersebut.

Misalnya saja, kelir atau backdrop untuk beberapa pertunjukan, atau setting yang khas di masing-masing pertunjukan. Karena Properti tersebut merupakan penunjang pertunjukan kesenian tradisi.

Terkait surat somasi pengosongan Taman Hiburan Rakyat (THR) dari Pemerintah Kota Surabaya melalui Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya kepada para seniman yang menghuni THR menurut saya itu hak Pemkot. Apalagi jika memang masa kontrak pengelola habis atau lahan dan gedung THR itu merupakan aset Pemkot.

Jujur ketika melihat kondisi gedung kesenian dan beberapa seniman yang tinggal di sekitarnya memang kelihatan kumuh.

Namun, yang perlu diperhatikan tentunya nasib para seniman yang selama ini berada di lingkungan gedung kesenian THR. Jika mereka tetap berada jadi satu dengan tempat berkeseniannya, tentunya tidak menjamin kondisi yang bersih dan kondusif.

Maka perlu tempat khusus bagi mereka. Mungkin ada lahan pemkot di tempat lain yang dapat difungsikan untuk tempat tinggal mereka. Berkumpul di satu lokasi akan memudahkan koordinasi dan keberlangsungan pertunjukan akan bisa diharapkan.

Solusi lain mungkin para seniman itu ada yang direkrut menjadi pegawai Pemkot. Dengan tugas yang masih berhubungan dengan profesionalisme mereka sebagai seniman tradisi.

Saya setuju seniman THR memang aset Kota Surabaya. Perlu mendapat perhatian yang serius. Kita tunggu keseriusan pihak pemkot untuk menindak lanjuti kondisi ini, agar bisa win-win solution.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved