Kilas Balik
Detik-detik Soekarno Dibidik Sniper NII Saat Salat, Tembakan Meleset & Ngawur karena Lihat Bayangan
Percobaan pembunuhan itu di antaranya terjadi ketika Soekarno sedang melaksanakan ibadah salat.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Melia Luthfi Husnika
Padahal, Sanusi merupakan penembak jitu atau sniper andalan DI/NII.
"Jalan kematian memang bukan kuasa manusia," tulis buku itu lagi.
Berdasarkan pengakuan sang penembak, pandangannya tiba-tiba menjadi samar.
Yang dilihatnya adalah bayang-bayang sosok Soekarno yang bergeser-geser, dari satu posisi ke posisi lain.
"Karena itulah, tembakannya pun menjadi ngawur," tambah buku tersebut.
• Megawati Ingin Pensiun dari Ketum PDIP, Nama Cucu Soekarno & Jokowi Muncul, Siapa Paling Cocok?
Dalam sidang, Sanusi Firkat alias Usfik, Kamil alias Harun, Djajapermana alias Hidajat, Napdi alias Hamdan, Abudin alias Hambali, dan Mardjuk bin Ahmad Dijatuhi hukuman mati.
Selain menangkap mereka, pemerintah saat itu juga berhasil menangkap Kartosoewiryo.
Kartosoewiryo ditangkap tentara Siliwangi saat bersembunyi di dalam gubuk yang ada di Gunung Rakutak, Jawa Bara,4 Juni 1962.
Vonis mati dijatuhkan kepada Kartosoewiryo.
Soekarno menolak grasi mantan sahabatnya itu, sehingga Kartosoewiryo pun tetap dieksekusi mati.
Meski demikian, Soekarno bertanya kepada regu tembak pasca eksekusi itu dilakukan.
"Bagaimana sorot matanya? Bagaimana sorot mata Kartosoewiryo? Bagaimana sorot matanya?" tanya Soekarno.
• 7 Aksi Paspampres Kawal Presiden, Gagalkan Tembakan ke Soekarno Saat Salat hingga Bohongi Soeharto
Mendapatkan pertanyaan itu mereka pun menjadi bingung.
Meski demikian, seorang ajudan spontan menjawabnya.
"Sorot mata Kartosoewiryo tajam. Setajam tatapan harimau pak," jawabnya.
