Kasus Jasa Aborsi Ilegal di Surabaya, Pengguna Tega Gugurkan Janin Karena Malu dan Masalah Ekonomi
TS sengaja membiarkan rambut panjangnya itu tergurai menutupi raut wajahnya saat dikeler polisi. TS ialah satu dari 20 pengguna jasa aborsi ilegal.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Arie Noer Rachmawati
Dalam sehari, ia diharuskan meminum sekaligus memasukkan kedalam alat vitalnya, obat yang diberikan LWP kepadanya.
"Cuma minum obat aja, selama satu hari 6 kali, jadi 6 jam sudah gugur," tukasnya.
Proses aborsi TS bisa dikatakan terbilang lancar, pasalnya usia janin dalam kandungannya masih sekitar satu bulan.
Sesaat menenggak obat tersebut, pendarahan dibagian alat kelaminnya sontak terjadi.
Namun, bagi TS hal itu tidak masalah. Justru ia membiarkan pendarahan itu terjadi
Lantaran hal tersebut mendadakan keberhasilan proses aborsi yang sedang dijalaninya.
• BREAKING NEWS: Polisi Ciduk Komplotan Jasa Aborsi Ilegal di Surabaya, Pelakunya Eks Sales & Apoteker
• Kasus Aborsi Ilegal, Rumah Eks Bidan Berusia 80 Tahun Ada di Tengah Kota Blitar, Kondisinya Lumpuh
"Ya membiarkan pendarahan itu. Tapi sudah dicek ke dokter," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Reskrimsus Polda Jatim AKBP Arman Asmara menuturkan, biaya yang dikeluarkan TS selama menjalani aborsi tersebut sekitar satu juta hingga tiga juta rupiah.
"Yang dibayar sekitar satu juta rupiah hingga tiga juta rupiah," tandas Arman.