Kisah Sukses Bisnis Camilan Trenggalek Jamur Mantan, Olah Permainan Kata 'PHP' Buat Branding Produk
Beginilah kisah sukses bisnis camilan Trenggalek Jamur Mantan. Olah permainan kata 'baper' hingga 'TTM' buat branding produk
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Arie Noer Rachmawati
Ia sering memberi penyuluhan ke remaja-remaja di daerah tempat ia bertugas.
Satu di antara tema yang diangkat yakni, hubungan remaja sehat.
“Saya bilang, kalau pasanganmu nggak mau menghalalkan, jadikan saja mantan. Sejak itu kata mantan melekat. Saya disering dipanggil ‘Pak Mantan’,” selorohnya.
Kata itu lalu dipakai sebagai nama brand jamur krispi buatannya.
Untuk menambah asyik, dia mengolah kata-kata sebagai branding produk.
Misalnya, untuk varian rasa, ia menggunakan istilah dari singkatan khas anak muda.
• Intip Peninggalan Perkebunan dan Pabrik Kopi Era Belanda di Trenggalek, Pecinta Kopi Wajib Datang!
Rasa original disebut TTM. Artiya Tetap Terasa Murni.
Ada juga varian rasa PHP: Pedas Huha Pol. Varian Pisah merupakan akronim dari Pizza Rasa Mewah.
Sementara rasa barbeku dinamai Baper alias barbeku super.
“Kebetulan pasar kami memang anak muda,” ungkap Dedi.
Dedi pernah membuat survei kecil-kecilan untuk mengatahui orang-orang mengonsumsi makanannya.
• Wawancara Calon Pejabat Pemkab Trenggalek Diunggah di YouTube, Mas Ipin Ajak Warga Ikut Kawal: Dicek
Lewat sosmed, ia membuat semacam giveaway untuk mereka yang berfoto dengan camilan itu.
Hasilnya, mayoritas yang mengunggah foto adalah perempuan usai 20-an.
Dari situ, Dedi menganggap strategi pasar yang dijalankan sudah sesuai dari target awal.
Untuk menambah daya tarik, ia juga mencantumkan kalimat-kalimat “baper” lain di tata cara makan di bungkus Jamur Mantan.