Kilas Balik
Pengakuan Prajurit TNI AD Jalani Operasi Rajawali di Timor Timur, Hadapi ‘Musuh dalam Selimut’
Misi yang berat harus dijalani oleh para prajurit TNI AD, sebab tak hanya pasukan musuh yang mereka hadapi, melainkan juga 'musuh dalam selimut'
Penulis: Januar AS | Editor: Melia Luthfi Husnika
Saat menjalankan misi tersebut, Christian Kurnianto Tehuteru mengaku banyak belajar.
Termasuk adanya pantangan bagi prajurit untukk mandi.
Alasannya, bau harum atau wangi akan mudah tercium oleh musuh.
"Tak terbayangkan bau mereka setelah beberapa hari tidak mandi, karena berdasarkan pengalaman selama gerakan mereka kerap bertabrakan dengan babi atau rusa, diperkirakan karena gerakan yang senyap dan bau yang sudah menyatu dengan alam dan tidak terdeteksi oleh binatang-binatang hutan," tulis buku tersebut.
• Sosok Misterius Kirimi Soeharto Patung Sebelum G30S/PKI Pecah, Bu Tien Dibawa ke Tempat Rahasia
Ransel yang mereka bawa pun juga berat.
Sebab, mereka harus membawa perbekalan yang cukup untuk bertahan selama 14 hari.
Selain menghadapi pasukan musuh, para prajurit TNI AD juga harus menghadapi "musuh dalam selimut".
"Musuh dalam selimut" dalam hal ini adalah kutu babi yang sering menyerang kulit di betis.
"Hewan tersebut menggigit dam mengisap darah dan bila kita garuk, maka badannya akan terlepas sementara kepalanya tinggal di dalam kulit mereka," lanjut tulisan di buku tersebut.