Buka Gebyar Kesenian Jaranan, Bupati Mas Ipin Ingin Ada Pertunjukan di Dalam Hutan Pinus Trenggalek
Berbagai kegiatan kesenian dan budaya digelar di setiap kecamatan di Kabupaten Trenggalek selama bulan Suro dalam kalender Jawa.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Berbagai kegiatan kesenian dan budaya digelar di setiap kecamatan di Kabupaten Trenggalek selama bulan Suro dalam kalender Jawa.
Salah satu kegiatan itu, yakni pagelaran Gebyar Kesenian Jaranan di Kecamatan Bendungan mulai Rabu (31/7/2019) malam hingga Jumat (2/8/2019) malam.
Setidaknya, sepuluh kelompok jaranan dari desa yang berbeda-beda di kecamatan itu unjuk diri. Satu kelompok beranggotakan antara 20-25 orang.
• Bupati M Nur Arifin Targetkan 80 Persen Lahan Pertanian Padi di Trenggalek Terasuransikan
Pada malam pembukaan, ratusan warga antusias menyaksikan kegiatan rutin tersebut.
Bupati Trenggalek M Nur Arifin yang membuka gebyar tersebut menyambut baik kegiatan semacam itu.
"Menurut saya bagus, apalagi kalau nuansa kebudayaan. Aktivitas seperti itu nantinya bisa mendorong adanya even-even semakin banyak. Kunjungan akan banyak yang datang juga," kata Mas Ipin, sapaan akrabnya.
Dari tahun ke tahun, gebyar jaranan digelar di halaman Kantor Kecamatan. Menurut Bupati Mas Ipin, itu membuat kegiatan terkesan formal.
Ia berharap, pagelaran budaya di Kabupaten Trenggalek ke depan bisa digelar di tempat-tempat yang indah dan menarik ikonik.
• Serahkan Bantuan Pertanian, Bupati M Nur Arifin Dorong Petani Trenggalek Lebih Kreatif
Di Kecamatan Bendungan, ia mencontohkan, gebyar jaranan bisa digelar di dalam hutan pinus, argowisata Dilem Wilis, atau area wisata Coban Rambat.
"Jadi selain pertunjukan, juga sekaligus mengeksplorasi keindahan alam," tutur Mas Ipin.
Camat Bendungan Nur Kholiq mengatakan, acara gebyar jaranan memungkinkan untuk digelar di luar daerah kecamatan tahun depan.
Namun, pihaknya masih harus mencari lokasi yang tepat. Soalnya, pertunjukan jaranan membutuhkan tempat lahan datar yang cukup luas untuk panggung dan tempat warga yang menonton.
Yang menjadi kendala, kata dia, Kecamatan Bendungan berada di daerah yang mayoritas lahannya miring karena berada di pegunungan.
"Kami pernah menggelar Musrembag (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) Kecamatan di Coban Rambat, itu sebenarnya memang menarik, tapi aksesnya agak sulit," kata Kholiq.
(aflahul abidin)