1 dari 4 Warga Malang Punya Penyakit Jantung, Pemkab Malang Terjunkan Kader Program Smart Health
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menyoroti bahaya penyakit jantung. Sebagai langkah preventif, Pemkab Malang meresmikan program Smart Health.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Hasilnya, ditemukan satu dari empat orang adalah penderita hipetensi. Sementara satu lainnya beresiko tinggi
''Kami bergerak lagi tidak hanya ini saja, dengan ingin memperluas lagi di seluruh wilayah di Kabupaten Malang. Untuk itu dukungan Pemkab Malang sangat diperlukan," terang Andarini.
Andarini mengingatkan, tren penyakit jantung saat ini cenderung alami peningkatan. Bahkan, tidak lagi pada usia 40 tahun ke atas, melainkan sudah mulai usia 30 tahun.
Faktornya banyak, di antaranya kerap mengkonsumsi makanan dengan banyak garam dan pengawet.
''Selain pola konsumsi makan juga karena stress itu juga faktor yang mempengaruhi hipetensi," ucap Andarini
"Dukungan yang diharapkan dari pemerintah adalah, rutinitas penderita mengkonsumsi obat dengan cara memberikan obat tanpa berhenti," jelas Andarini.
(Diduga Meninggal Sakit Jantung, Husnun Djuraid Pingsan di Kilometer Delapan Surabaya Marathon)
Menanggapi pengembangan program Smarthealth, Plt Bupati Malang mengupayakan bentuk edukasi penyakit jantung melalui para kader, bisa terlaksana di seluruh desa di Kabupaten Malang.
Sanusi menyadari sosok vital dalam program Smart Health ada pada kader serta relawan.
Politisi PKB itu mengaku sudah menyiapkan relawan yang cukup banyak untuk menerapkan Smart Health.
"Dalam program ini, para relawan terdiri dari perawat desa, tenaga kesehatan serta bidan. Merela terjun ke masyarakat untuk melakukan pendataan," beber Sanusi.
Setelah didata, para kader Smart Health menginput perkembangan kondisi warga yang diperiksa kesehatannya, melalui aplikasi Smart Health yang sudah disediakan di ponsel para kader.
Sanusi berharap jumlah penderita penyakit jantung, diabetes dan hipertensi di Kabupaten Malang akan semakin berkurang.
"Jadi, datanya jelas dan tersentralisasi. Bisa dipantau berapa jumlah penderita penyakit jantung," jelas Sanusi.
Di sisi lain, peran kader Smart Health menjadi ujung tombak memberikan penyadaran positif kepada masyarakat terkait pencegahan penyakit jantung.
(Penyebab Kematian Pria Asal Kediri yang Meninggal di Atas Pohon, Diduga Penyakit Jantungnya Kambuh)
Satu kader Smart Health di Desa Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Agustin Sintowati menerangkan, dirinya secara sukarela menyambangi masyarakat dari pintu ke pintu.