Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Peras Pengusaha Tembaga Pakai Nama Pejabat Polda Jatim, Nasib 2 Pria Asal Jabar Ini Berujung di Bui

Dua pria asal Jakarta dicokok Tim Siber Polda Jatim lantaran memeras pengusaha tembaga di Gresik.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Peras Pengusaha Tembaga Pakai Nama Pejabat Polda Jatim, Nasib 2 Pria Asal Jabar Ini Berujung di Bui. 

Peran kedua pelaku dalam melancarkan aksi penipuannya terbilang berani.

AKP Harianto mengatakan, pelaku Stevanus mengaku sebagai Wadirreskrimsus Polda Jatim AKBP Arman Asmara yang secara intens berkomunikasi pada korban.

Sedangkan, Heri Irawan mengaku sebagai Asisten Pribadi Wadirreskrimsus Polda Jatim Kompol Stevanus, yang bertugas untuk melegitimasi peran yang dimainkan rekannya agar tampak meyakinkan.

"Pelaku mengaku baru melakukan ini sekali," jelasnya.

AKP Harianto mengungkapkan, modus yang dilakukan keduanya melakukan penipuan pada korban.

Kasus Korupsi Izin Tower Mojokerto, Lima Terdakwa Kompak Sebut Hanya Jadi Korban Pemerasan MKP

Pelaku ternyata menggunakan media chatting WA, dengan memanfaatkan dua nomor sekaligus.

"Untuk foto profil dikosongkan sama mereka, tapi namanya menggunakan Wadir," ujarnya.

Sementara itu, Stevanus mengaku sebelumnya tidak pernah mengenal AKBP Arman Asmara.

Ia hanya menyalahgunakan nama AKBp Arman Asmara semata untuk meraup uang secara pribadi.

"Saya tidak kenal Arman, saya tahu dari google kita lihat," katanya dengan nada bicara yang lugas.

Stevanus mengungkapkan, dalam melakukan penipuan kapada korban ia tak pernah menggunakan intimidasi.

"Ya salam pembukanya gak ada, Ya meperkenalkan diri saja lalu korban menghubungi kami, tidak ada ancaman pak," ujarnya.

Polisi Gerebek Agen Penyalur LPG di Jombang, Diduga Oplos LPG Subsidi Selama 3 Bulan

Setelah korban terpedaya dengan mengirimkan sejumlah orang yang disepakati sebagai DP awal.

Ia mengaku buru-buru menon-aktifkan nomor ponsel yang digunakan untuk berkomunikasi melalui WA, dengan maksud menghilangkan jejak.

"Kalau sudah ditransfer saya matikan handpone," jelas pria berambut nyaris plontos itu.

Dihadapan sorotan lensa kamera awakmedia yang berjibun di depannya, Stevanus mengaku, nekat melakukan itu hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Uangnya buat kehidupan sehari-hari," pungkasnya.

Satu Napi Teroris di LP Kelas II Blitar Tak Diusulkan Dapat Remisi, Gara-gara Tak Mau Akui NKRI

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved