Warga Kampung Ondomohen Surabaya Bikin Briket Arang dari Daun Kering, Masak Jadi Lebih Cepat & Hemat
Warga Kampung Ondomohen Surabaya memproduksi briket arang dari daun kering. Mereka mengklaim memasak akan lebih cepat dan hemat.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
Seiring berjalannya waktu, Mus menuturkan, apabila hanya mengandalkan sampah organik ranting dan daun maka produksi briket akan sedikit.
"Kemudian kami memanfaatkan limbah arang dari pedagang sate kelapa. Sisa-sisa arang yang tidak terpakai kami manfaatkan sehingga para penjual sate juga menghasilkan nol sampah. Setiap hari kami mendapat tiga sampai empat kilo," akunya.
Dua jenis briket
Kondisi arang kelapa yang tidak terpakai itu berbentuk potongan-potongan kecil sehingga mudah untuk dihaluskan.
"Jadi kami menghasilkan dua jenis briket, yang pertama yaitu briket yang terbuat dari limbah arang dan yang dicampur limba ranting dan daun," paparnya.
Cara membuatnya, Mus merinci, limbah arang dihaluskan terlebih dahulu sampai menyerupai tepung. Kemudian dicampur tapioka.
"Setelah itu baru dicetak. Dijemur selama tiga hari untuk mengurangi kandungan airnya. Dalam satu menit, tiga orang dapat memproduksi 15 briket," lanjutnya.
Namun sampai saat ini, pihaknya belum berani memasarkan sampai uji coba oleh DKRTH. (Surya/Christine Ayu Nurchayanti)
• DKRTH Uji Lab Briket Arang Berbahan Daun Kering Kreasi Warga di 3 Kampung di Surabaya