Mbak Susi Soal Pengepungan Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya: Saya Sampai di Sana Massa Sudah Ramai
Tri Susanti Korlap Ormas yang mendatangi Asrama Mahasiswa Papua beberapa waktu lalu menjelaskan, ia bukan pertama yang datang ke asrama
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tri Susanti Korlap Ormas yang mendatangi Asrama Mahasiswa Papua beberapa waktu lalu menjelaskan, ia bukan pertama yang datang ke asrama saat bendera merah putih ditemukan jatuh.
Hari ini Rabu (28/8/2019) Tri Susanti atau yang akrab disapa Susi telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan ujaran kebencian oleh Mabes Polri.
Susi dianggap telah melakukan ujaran kebencian yang bermuatan isu SARA dan penghasutan. Namun, ketika ditemui TribunJatim.com, Susi menjelaskan sudut pandangnya.
• Respons Tri Susanti Seusai Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka: Saya Sudah Dengar, Jumat ke Polda
Ketika kejadian perkara, yakni ditemukannya bendera merah putih yang tergeletak di bawah area Asrama Mahasiswa Papua, Tri Susanti dan rekan-rekannya masih dalam perjalanan menuju ke sana.
Tujuan Susi dan rekan-rekan ke sana adalah untuk melakukan agenda rutin mereka untuk mengibarkan bendera merah putih di berbagai tempat, termasuk di asrama tersebut.
Sesampainya di sana, lanjutnya, sudah ada beberapa anggota polisi.
"Saya juga tidak tahu awalnya ada tragedi apa kok ramai. Kemudian ngapain polisi-polisi ada di sana," kata dia pada TribunJatim.com, Rabu (28/8/2019).
• Seusai Ditetapkan Jadi Tersangka, Rumah Tri Susanti di Mulyorejo Surabaya Ramai Dikunjungi Kerabat
Susi menjelaskan sebenarnya agenda memasang bendera merah putih ini bukan yang pertama kali. "Kami tiap HUT RI pasti datang ke berbagai tempat buat memastikan semuanya masang bendera," jelasnya.
Tahun ini, pihaknya juga ingin melakukan hal yang sama, yakni memasang bendera merah putih.
"Karena teman-teman pada sibuk jadi ya saya yang koordinir buat bareng-bareng ke asrama buat masang bendera kayak tahun-tahun sebelumnya," ungkapnya.