Gubernur Khofifah Minta Early Warning BMKG Bisa Koneksitas dengan KNKT & Terakses Masyarakat Jatim
Gubernur Khofifah Minta Early Warning BMKG Bisa Koneksitas dengan KNKT & Terakses Masyarakat Jatim.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Sudarma Adi
Gubernur Khofifah Minta Early Warning BMKG Bisa Koneksitas dengan KNKT & Terakses Masyarakat Jatim
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Jelang memasuki musim penghujan, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Senin (2/9/2019).
Gubernur perempuan pertama Jawa Timur itu meninjau langsung metode pemantauan dan perangkat alat yang digunakan di BMKG Juanda. Ia memeriksa bagaimana para etugas di BMKG bisa memantau kondisi cuaca di Jawa Timur.
• Geruduk Gedung Grahadi, Keluarga Besar Masyarakat Indonesia Timur Berterima kasih Pada Khofifah
• Pembangunan Bandara Kediri Dimulai 2020, Khofifah Pastikan Sudah Masuk Persiapan Tahap Akhir
• HUT Polwan, Khofifah Perempuan Bisa Jadi Promotor yang Profesional dan Terpercaya
Secara khusus ia meminta agar BMKG bisa konek dengan KNKT dan juga dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten kota.
"Kedatangan kita ke sini, kita ingin ada koneksitas dengan KNKT, dan titik-titik dimana kemungkinan masyarakat bisa mengakses informasi ini lebih sering dan realtime," kata Khofifah.
Menurutnya dengan akses informasi yang mudah dan menjangkau masyarakat, maka akan menjadi kewaspdaan bersama sehingga masyarakat bisa melakukan antisipasi yang dibutuhkan ketika ada dalam kondisi yang rawan.
Misalnya, di titik pemberangkayan perahu motor. Khofifah ingin yang mendapatkan informasi tentang prakiraan cuaca bukan hanya nahkoda. Melainkan juga penumpangnya agar jiga saling waspada.
"Kalau ada seperti prakiraan cuaca, gelombang tinggi, bukan hanya nahkodanya saja yang tahu, tapi penumpang juga tahu sehingha bisa sama sama melakukan antisipasi," tegas mantan Menteri Sosial RI ini.
Saat ini baru empat pelabuhan saja di Jawa Timur yang sudah melakukan perjanjian kerja sama dengan BMKG. Khofifah ingin agar titik titik yang menjalin kerjasama bisa lebih banyak. Sehingga koneksitas data BMKG dengan titik titik keberangkatan bisa lebih terjalin.
Terlebih saat ini sudah masuk September, di bulan bulan mendatang Oktober, November, Desember terkonfirmasi akan terjadi hujan maka masyarakat diharapkan mendapatkan informasi tersebut.
Termasuk juga ada cuaca ekstrem, angin puting beliung. Seperti Kabupaten Sidoarjo yang sering terjadi puting beliung diharapkan bisa sampai informasinya.
"Kalau teknologi sekarang saya rasa bisa lah. Jadi kita juga bisa koordinasikan dengan BPBD tingkat dua sehingga ada antisipasi," ucapnya.
Begitu juga dengan potensi bencana yang lain. Seperti kemarau, banjir, dan bencana yang rawan tersebut.
Maka perjanjian kerja sama dengan titik keberangkatan penumpang harus dierbanyak. Terutama yang menggunakan transportasi laut.
"Karena secara teknologi sekarang itu sudah memungkinkan. Jadi harus dibriefing kembali untuk misalnya di pelabuhan pemberangkatan hewan, selain nahkoda dan nelayan mengandalkan tanda alam juga harus tau secara teknologinya bagaimana," pungkas Khofifah.