Kisah AKBP Boby Paludin Tambunan Hapus Stigma Begal di Bangkalan, Ingin Pos Anti Begal Dipertahankan
AKBP Boby Paludin Tambunan, Kapolres Bangkalan diperintah untuk segera pergi menduduki Kapolres Jombang. Dia ingin usaha atasi begal terus dilakukan
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Anugrah Fitra Nurani
"Selain memberikan rasa aman, tiga pos itu sebagai upaya kami mempersempit ruang gerak para pelaku tindak kejahatan," jelasnya.
Kini, masa bhakti AKBP Boby Paludin Tambunan sebagai Kapolres Bangkalan segera berakhir.
Seiring dengan terbitnya Surat Telegram (ST) Kapolri bernomor ST/2317/IX/Kep./2019 tertanggal 2 September 2019.
ST Kapolri itu bersamaan dengan mutasi sebanyak 136 perwira polisi berpangkat AKBP di seluruh Indonesia.
"Setidaknya, saya telah sedikit mengikis stigma masyarakat terkait Bangkalan sebagai kawasan rawan begal," terangnya.
AKBP Boby Paludin Tambunan berharap, keberadaan tiga pos polisi itu tetap dipertahankan.
Namun hal itu sepenuhnya ia serahkan kepada kebijakan kapolres penggantinya.
"Tapi saya sarankan agar dipertahankan karena keberadaan tiga pos itu sangat efektif sekali," harapnya.
Hingga saat ini, masyarakat dinilai merasa aman untuk melintasi jalur-jalur menuju kawasan akses Suramadu kendati di malam hari.
Seperti yang disampaikan seorang warga Desa Jaddih Kecamatan Socah.
"Nyaman dan tenang meski malam hari bersepeda motor. Semoga kondisi ini terus terjaga," ungkap pria yang enggan disebutkan namanya.
Dalam ST Kapolri itu, Boby dipindah tugas sebagai Kepala polres Jombang. Ia digantikan Kasubdit III Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Rama Samtama Putra.
"Dengan latar belakang beliau (Rama), mudah-mudahan bisa memberikan warna. Semangatnya sama, kreatif, dan semoga lebih hebat dari saya," tuturnya.
Kendati penuh tantangan selama bertugas di Bangkalan, AKBP Boby Paludin Tambunan bersyukur karena merasakan hubungan kekeluargaan yang sangat kental dengan masyarakat.
Terutama bersama para tokoh agama, ulama, pemerintah daerah, hingga unsur forum komunikasi pimpinan Daerah (forkopimda).