Pasutri di Malang Kembangkan Bisnis Makanan Beku, Raup Omzet Jutaan Rupiah Per Hari
Motivasi ingin mendapatkan penghasilan tambahan, dibarengi dengan minat berbisnis yang kuat, menjadikan Ernawati dan suami mantap menjalankan usaha.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pasangan suami istri, Noer Amin Hidayatullah (31) dan Ernawati Agustina (28) asal Desa/Dusun Turi, Desa Kepuharjo, Kecamatan/Kabupaten Malang, Jawa Timur, bahu membahu mengembangkan bisnis makanan beku sejak tahun 2016.
Motivasi ingin mendapatkan penghasilan tambahan, dibarengi dengan minat berbisnis yang kuat, menjadikan Ernawati dan suami mantap menjalankan usaha hingga kini.
Ernawati tak bisa melupakan awal mula ia bersama suami memulai bisnis.
Kala itu, Amin masih bekerja sebagai juru masak di salah satu hotel terkemuka di Kota Batu.
Tak ingin hidup hanya mengandalkan gaji suami, Ernawati mulai berangan merintis usaha.
• Bank Sampoerna Gandeng Sahabat UKM Buat Perluas Layanan TASAKU di 27 Provinsi di Indonesia
• Kampanyekan Kerajinan Tangan Ramah Lingkungan, The Alana Hotel Surabaya Beri Ruang Pelaku UMKM
Bersama suami, ia pun mulai memasak cemilan lumpia.
Cemilan yang tak asing di telinga para penyuka kuliner.
Awalnya, kudapan berisi potongan sayur, digoreng dan disajikan dengan saus tauco tersebut, ia jual ke teman-temannya dengan cara Pre Order (PO) sesuai pesanan.
"Kala itu kami berpikir bagaimana caranya punya penghasilan tambahan. Gaji suami ngepas. Gak ada cadangan buat menabung. Karena saya suka lumpia, akhirnya saya dan suami mencoba membuat lumpia. Awalnya kami jual ketika ada pesanan," terang wanita lulusan S1 Pendidikan Tata Busana Universitas Negeri Malang ketika ditemui di rumahnya, Kamis (5/9/2019).
• Ribuan Orang Padati Job Fair di Kota Malang, 37 Perusahaan Siap Tampung Pencari Kerja
Modal awal Rp 170 ribu menjadi saksi bisu awal mula usaha lumpia Ernawati bersama suami.
Modal tersebut digunakan untuk memenuhi pesanan 20 pack lumpia.
"Kami berpikir terlebih dahulu cemilan apa yang tak tergerus zaman. Akhirnya kami pilih lumpia," ujar wanita yang akrab disapa Erna itu.
Setelah teman-temannya merasakan lumpia pesanannya, Erna semringah mendapat respons baik.
Kemudian ia mencoba mempromosikan dagangannya melalui media sosial Facebook.
• Hyundai Akan Bangun Pabrik Besar di Indonesia, Disebut Bisa Bikin Pabrikan Mobil Jepang Ketar-ketir
Keputusannya merambah media sosial Facebook sebagai sarana promosi berbuah tepat.