Pasutri di Malang Kembangkan Bisnis Makanan Beku, Raup Omzet Jutaan Rupiah Per Hari
Motivasi ingin mendapatkan penghasilan tambahan, dibarengi dengan minat berbisnis yang kuat, menjadikan Ernawati dan suami mantap menjalankan usaha.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
Di sanalah ia mendapat tawaran dari seseorang yang menawarkan diri sebagai reseller dan agen produknya.
"Kemudian ada yang tanya bisa gak jadi reseller. Dari situ pengen ngerambah reseller di luar kota. Cari tahu lah caranya ke Facebook. Di situlah saya mengenal bagaimana promosi produk di Facebook," ungkap wanita yang pernah menjadi penjahit itu.
Setelah itu, usaha lumpia yang dibangun Erna bersama suami berkembang.
Pembagian tugasnya, Amin sebagai juru masak dan Erna sebagai marketing produk dan owner.
Peran tersebut berlaku hingga kini.
Lumpia itu dijual dengan berbagai varian, seperti lumpia jamur, rebung, ayam, udang hingga tuna.
• Bermula dari Komunitas Maid Cafe ala Jepang, Candy Cure Kembangkan Bakat Musik hingga Merilis Lagu
Tahun 2018, Amin kesulitan membagi waktu antara pekerjaan sebagai juru masak hotel dan produksi lumpia usahanya.
Pulang malam sembari membuat pesanan dirasakannya menguras tenaganya.
Akhirnya ia memilih untuk resign dan fokus merintis usaha lumpia.
"Buka usaha lumpia kok lebih menjanjikan. Kemudian saya resign dari kerja jadi koki di hotel. Saya memutuskan mantap membuka usaha," terang pria asli Sumenep alumni jurusan Tata Boga Universitas Negeri Malang itu.
Soal alur distribusi, Erna menerapkan dua alur distribusi.

Pihaknya sebagai produsen kemudian menyalurkan produk kepada agen dan reseller.
Aturannya, pembelian untuk agen minimal 40 pack produk dan reseller 15 pack produk all variant.
Lumpia tersebut ukurannya 8 cm.
Satu pack berisi 12 lumpia.