Pemkot Batu Berencana Memasang Pintu Gulung di Pasar Wisata Sidomulyo pada Oktober 2019
Pasar Wisata Sidomulyo yang berada di rest area Desa Sidomulyo tampak sepi saat Surya mendatangi lokasi pada Minggu (8/9/2019) siang.
Penulis: Benni Indo | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, BATU – Pasar Wisata Sidomulyo yang berada di rest area Desa Sidomulyo tampak sepi saat Surya mendatangi lokasi pada Minggu (8/9/2019) siang. Hanya ada beberapa pedagang saja yang membuka warungnya.
Tak seperti biasanya kawasan itu sepi pengunjung, apalagi saat akhir pekan. Dari 32 tempat berjualan, hanya terisi 14 saja. Sisanya dibiarkan tanpa berisi. Sepinya pengunjung itu dikeluhkan seorang pedagang di Pasar Wisata Sidomulyo, Dul Slamet.
“Ini tidak seramai tahun-tahun sebelumnya. Ya, kondisinya seperti ini,” ujar Slamet, Minggu (8/9/2019).
Slamet mengaku sudah berjualan di kawasan itu sejak 2015. Awalnya ia berjualan kopi di pinggir lokasi parkiran kendaraan. Kemudian, ia memutuskan masuk ke lokasi Pasar Wisata Sidomulyo sejak Agustus lalu.
Namun masih ada sesuatu yang mengganjal Slamet. Yakni, lokasi tempatnya berjualan tidak memiliki rolling door atau pintu gulung. Slamet pun harus membawa pulang dagangannya saat warung tutup. Begitu juga sebaliknya, Slamet membawa kembali dagangannya saat mau buka.
“Kalau buka pukul 6.30 sudah di sini. Pulangnya sore, sekitar pukul 16.00,” ungkap Slamet.
• Kota Batu Butuh Dukungan Perda untuk Tekan Kekerasan Anak dan Perempuan
Bagi Slamet, keberadaan pintu gulung sangat penting untuk menjaga barang dagangannya. Barang dagangan Slamet tidaklah sedikit. Saat Surya berbincang di depan warungnya, ada sejumlah botol minuman, kemudian bungkusan keripik, rokok, minuman dingin serta roti.
“Ya itu harus dibawa semua. Kalau ditinggal kan tidak aman. Di sini juga tidak ada petugas keamanan. Saya terkadang juga sering memantau keamanan di sini saat malam hari,” ujarnya.
Namun belakangan, Slamet mendengar kasak-kusuk informasi bahwa Pemkot Batu berencana akan memasang pintu gulung. Slamet mendapat informasi, rencana pemasangan pintu gulung itu akan dilakukan pada Oktober 2019 mendatang.
• Kota Batu Jadi Tuan Rumah Kejurda Taekwondo Pelajar se Jatim, Ada 1.928 Atlet Bakal Adu Kemampuan
Selama ini, pedaganga memang mengaharapkan itu. Dulunya, kata Slamet, memang dijanjikan akan dibangun pintu gulung setelah pembangunan selesai. Namun hingga saat ini, realisasi itu belum pernah terwujud.
Ketua Pengelola Rest Area Suwandi saat dimintai keterangan mengatakan kalau kebijakan berada di Pemerintah Desa. Namun ia tidak menampik kalau ada kabar akan adanya rencana pemasangan pintu gulung.
“Dari rembukan kemarin, dikabarkan mau dipasang pintu gulung. Tapi untuk tepat pastinya kapan, saya tidak tahu,” ujarnya.
Selama ini, kata Suwandi, pedagang hanya menunggu saja kapan pastinya pemasangan pintu gulung dilakukan. Sejumlah cara telah ditempuh untuk mempertanyakan janji pemasangan pintu gulung itu ke Pemerintah Desa.
“Kalau saya soal begitu itu tidak tahu. Saya di sini fokus mengelola rest area,” kata Suwandi.
• Waspada! Kasus Penipuan CPNS Kembali Terjadi di Kota Batu, Pelaku Raup Untung Hingga 600 Juta
Dikatakan Suwandi, para pedagang juga terkadang memperhatikan jumlah kendaraan yang parkir di lokasi parkir. Ketika diketahui ada banyak kendaraan yang parkir, pedagang biasanya membuka dagangannya. Pun sebaliknya, ketika tidak ada kendaraan, pedagang memilih untuk tidak buka.
“Ya memilik di sawah saja, bekerja di sana. Jadi mereka lihat dulu, kalau ada bis, baru buka. Biasanya juga telefon kami dulu,” katanya.
Kepala Desa Sidomulyo Suharto saat dikonfirmasi mengatakan rencana pemasangan pintu gulung pada Oktober itu benar. Namun itu tidak tahu kapan pastinya tanggal pemasangannya. Katanya, pemasangan akan dilakukan oleh Pemkot Batu.
“Saya belum tahu pastinya, hanya saja rencana Oktober ini oleh pihak dinas,” katanya.
Diceritakan Suharto, selama ini memang banyak keluhan dari para pedagang. Mereka mempertanyakan kapan pastinya pintu gulung dipasang.
“Karena demi keamanan dagangan mereka. Saya berharap pemasangan nanti semuanya dipasang,” jelas Suharto saat dikonfirmasi melalui saluran telefon.