Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Diminta Massa Klarifikasi Pidato 'Demo Bayaran', Bupati Pamekasan Bacakan SMS Oknum

Massa yang terdiri dari pemuda, masyarakat, mahasiswa dan petani tembakau mendatangi rumah dinas Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam pada Senin (9/9/2019)

TRIBUNMADURA.COM/Kuswanto Ferdian
Sejumlah massa saat mendatangi rumah dinas Bupati Pamekasan yang berada di Mandhapa Agung Ronggosukowati, Kabupaten Pamekasan, Madura, Senin (9/9/2019). 

TRIBUNMADURA.CO, PAMEKASAN - Massa yang terdiri dari pemuda, masyarakat, mahasiswa dan petani tembakau mendatangi rumah dinas Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam pada Senin (9/9/2019).

Selain inginmemprotes murahnya harga tembakau di Pamekasan, mereka ingin meminta klarifikasi terkait pernyataan Baddrut Tamam yang dinilai kontroversial di acara Pamekasan Bersolawat 1 Muharram 1441 Hijriyah.

Dalam acara tersebut Baddrut Tamam menyebut soal aksi yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa, pemuda, masyarakat dan petani tembakau di Pamekasan dengan sebutan 'demo bayaran'.

"Kalau urusan program yang bagus tidak ada yang bilang terima kasih. Kalau urusan tembakau yang rugi hanya satu orang dan yang demo dibayar, dibuat omongan terus," kurang lebih seperti itulah ucapan Baddrut Tamam.

(Ucapan Baddrut Tamam Soal Demo Dibayar Jadi Sorotan, Ketua PAN Pamekasan: Siapa yang Dibayar?)

Korlap Aksi, Iklal mengatakan langsung di depan Baddrut Tamam bahwa demo protes murahnya harga tembakau beberapa waktu lalu tidak dibayar oleh siapapun.

Kata Ikal itu murni untuk menyampaikan keluhan dari petani tembakau di Pamekasan.

“Dengarkan saya punya pertanyaan, apakah demo yang kemarin dan yang sekarang dibayar, apakah kita demo minta proyek?" tanya iklal kepada sejumlah massa yang kemudian dijawab serentak “Tidak”.

Bahkan, kata Iklal, Baddrut Tamam hanya jago selfi dan Pamekasan sudah gagal hebat.

"Bupati Pamekasan hanya Selfi terus hanya pencitraan, agar dilihat banyak orang seolah peduli rakyat, tapi apa bukti kinerjanya?," keluh Iklal melalui pelantang suara.

(Jelang Musim Panen, Tembakau dari Luar Madura Dilarang Masuk ke Kabupaten Pamekasan, Sesuai Perda?)

Adapun Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam saat menghadapi sejumlah massa itu tampak sumringah.

Baddrut Tamam saat menemui sejumlah massa itu juga ditemani wakilnya, Rajae.

Baddrut Tamam akhirnya memberikan klarifikasi di hadapan sejumlah massa itu.

Ia membuka handphonenya lalu membaca sebuah pesan SMS dari salah satu oknum yang tidak diketahui namanya.

“Kaule nyo’onah saporah, abdinah norok demo bekoh eyade’nah Pendopo keng polanah neser ka ...., (Saya minta maaf, saya ikut demo tembakau di depan Pendopo karena kasihan ke 'orang yang disebut dalam pesan singkat'),” sejenak Baddrut Tamam berhenti.

Alasan dirinya berhenti membaca karena ada penyebutan nama.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved